Jakarta – Pandemi Covid-19 telah menganggu rantai pasok global (supply chain) yang berpusat di China. Menurut Institute for Supply Management, ada 3 dari 4 rantai pasok terganggu oleh pandemi. Perusahaan dan supplier yang terdampak mulai mencari alternatif rantai pasok global dengan menjangkau negara-negara ASEAN.
John Gardner, Mantan Penasihat Jenderal Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat mengungkapkan, bahwa peralihan rantai pasok global dapat berdampak positif bagi Indonesia. Menurutnya, Indonesia dapat memanfaatkan momen peralihan ini untuk menarik lebih banyak investor asing untuk berinvestasi di tanah air.
“Saat ini, supplier-supplier Internasional sedang memperluas sumber rantai pasok mereka. Indonesia dapat memanfaatkan momen ini untuk menarik lebih banyak investor asing. Tawarkan nilai proposisi baru bagi Investor asing dengan risiko dan biaya produksi yang lebih rendah,” ujar John via diskusi virtual INDEF di Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020.
Meski begitu, John menilai Indonesia memiliki beberapa tantangan untuk mewujudkan hal tersebut. Menurutnya, regulasi pemerintah dan daerah masih menghambat kemudahan berbisnis di Indonesia. Untuk itu, ia menyarankan agar Indonesia bergerak cepat dalam menangani hal ini.
“Kemudahan berbisnis di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara kompetitor akibat regulasi. Saya menyarankan agar Indonesia bergerak lebih cepat untuk mengejar ketertinggalan ini,” ucap dia.
Lebih jauh, John menambahkan bahwa pengurangan regulasi dan pemetaan rantai pasok adalah kunci agar Indonesia dapat bersaing dengan negara kompetitor. Dua hal ini akan memberi kepastian pada investor dan supplier sekaligus meningkatkan kemudahan berbisnis di Indonesia. (*) Evan Yulian Philaret.