Jakarta – Sebagai seorang aktris dan komedian terkenal, Hesti Purwadinata kini turut terjun ke dunia industri bisnis produk kecantikan, yaitu sebagai founder dan owner dari Hipnoza Seven Eu de Parfum sejak Februari 2023 yang lalu.
Hesti menjelaskan bahwa dalam menjalankan suatu bisnis pun diperlukan beberapa keahlian, seperti mental dan pengalaman, serta yang terpenting adalah terkait dengan pendanaan atau modal bisnis.
“Mental, pengalaman juga penting karena di pertengahan itu mengalami kesulitan, akhirnya kerja sama dengan orang yang paham itu, merombak susunan perusahaan di dalamnya, marketing yang lebih paham dan akhirnya kita bisa lebih paham, pengalaman penting dan dana,” ucap Hesti dalam Talkshow Inspiratif #UntungAdaFintechP2P di Jakarta, 23 November 2023.
Baca juga: Tak Hanya Konsumtif, Ini Bukti Pinjol Salurkan Pembiayaan ke Sektor Produktif
Lebih lanjut, Hesti menambahkan tak bisa dipungkiri di tengah mengembangkan bisnisnya, dia membutuhkan dana yang lebih besar dan prosesnya (peminjaman) cepat. Hesti pun akhirnya melakukan pinjaman ke salah satu Fintech Peer to Peer (P2P) Lending atau pinjaman online (pinjol) yang legal.
“Kita butuh tambahan untuk injeksi, untuk investasi kita pakai salah satu P2P lending yang pasti aku dapat kemudahan di situ aku pakai yang produktif ya, karena memang ini untuk badan usaha, kalau misalnya kita ambil loan untuk bisnis bank itu prosesnya akan panjang lebih jelimet tapi aku dapat kemudahan di sini di P2P,” imbuhnya.
Baca juga: Lagi, Satgas Blokir 173 Pinjol Ilegal dan 129 Pinpri, Ini Rinciannya
Meski proses pinjaman pada pinjol tersebut terbilang mudah, Hesti juga tidak memilih secara sembarangan tetapi yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena saat ini pun banyak pinjol-pinjol ilegal yang bertebaran di masyarakat dan terkadang menimbulkan masalah.
“Yang pertama adalah dia harus terpercaya dan terdaftar di OJK itu penting karena aku tidak mau ada masalah, kalau kalian bisa lihat di website, bisa diajarin diawasin bahkan dibina untuk range uang investasi kalian itu jadi benar,” ujar Hesti. (*)
Editor: Galih Pratama