Jakarta–Relatif panjangnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) dalam menetapkan besaran BI 7-day (Reverse) Repo Rate Juli 2017 yang memakan waktu 6 sampai 7 jam kemarin, Kamis, 20 Juli 2017, lebih banyak tersita pada pembahasan tantangan terkait rencana Bank Sentral AS (The Fed) yang akan menaikan suku bunga AS atau Fed Fund Rate.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI, Agus DW Martowardojo, di Jakarta, Jumat, 21 Juli 2017. Berlarut-larutnya RDG BI hingga tengah malam kemarin, kata dia, lebih banyak membahas dan mengkaji rencana The Fed yang akan menaikkan kembali tingkat suku bunganya di 2017. Sehingga BI dirasa perlu mewaspadainya.
“Rapat Dewan Gubernur (kemarin) kemudian memutuskan BI 7-day Repo Rate dipertahankan di 4,75 persen. Bukan pembahasan luas terkait ekonomi global dan nasional,” ujar Agus.
Dia menyatakan, bahwa secara umum kondisi perekonomian global tidak jauh berbeda dari sebulan sebelumnya dan perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia masih di kisaran 3,3 persen. “Namun, ada perubahan di AS dan India yang diperkirakan menurun, sedangkan di Eropa dan Tiongkok membaik,” ucapnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp327,3… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More