Ilustrasi: Industri asuransi umum. (Foto: istimewa)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak empat kali sepanjang 2025, sehingga kini berada di level 5,00 persen.
Kebijakan moneter ini dinilai memberi pengaruh signifikan terhadap industri asuransi jiwa, terutama karena mayoritas penempatan investasinya ada di instrumen obligasi.
Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Handojo G. Kusuma menjelaskan, penurunan suku bunga memberikan dampak jangka pendek dan jangka panjang bagi industri asuransi.
“Ini tentunya memberikan keuntungan bagi pemegang polis unitlink yang pendapatan tetap yaitu obligasi dan tentunya perusahaan asuransi itu sendiri,” kata Handojo dikutip, Senin, 25 Agustus 2025.
Baca juga: BI Borong SBN Rp186,06 Triliun hingga 19 Agustus 2025
Menurutnya, dalam jangka pendek, turunnya suku bunga berpotensi menaikkan harga obligasi (capital gain). Namun, yield atau imbal hasil akan menurun.
Pada semester I 2025, penempatan investasi asuransi jiwa di obligasi, terutama Surat Berharga Negara (SBN), tercatat sebesar Rp223,03 triliun.
Sedangkan, dari sisi dampak jangka panjang, Handojo menyatakan bahwa penurunan suku bunga ini dapat meningkatkan aktivitas ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan daya beli dari masyarakat.
“Yang pada tentunya dengan meningkatnya daya beli ini tentunya kita harapkan juga akan meningkatkan ekspansi bisnis kita juga,” imbuhnya.
Baca juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Tembus Rp16,68 Triliun di Juni 2025, Naik 38,4 Persen
Selain itu, turunnya suku bunga diprediksi turut mendorong kenaikan harga saham yang akan menguntungkan pemegang polis, khususnya unitlink berbasis saham.
Meski ada potensi kenaikan harga saham, portofolio investasi industri asuransi jiwa di instrumen saham pada semester I 2025 tercatat Rp121,50 triliun. Angka ini masih turun 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More