Jakarta – Bank Mandiri memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Desember 2023 masih akan tetap berada pada level 6 persen.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menyatakan bahwa suku bunga acuan BI yang berada di level 6 persen sudah berada pada puncaknya.
“Suku bunga akan tetap. Kita melihat bahwa suku bunga acuan sudah peak (mencapai puncaknya) di 6 persen,” ujar Andry dalam Macroeconomic Oulook Mandiri 2023, dikutip, Rabu 20 Desember 2023.
Baca juga: Bank Mandiri Ramal The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 75 Bps di 2024
Sementara itu, untuk tahun 2024 suku bunga acuan BI berpeluang turun mulai awal semester II 2024, sejalan dengan penurunan suku bunga global. Dia memperkirakan penurunan tersebut sebesar 50 basis poin (bps) secara total atau menjadi 5,50 persen.
“Tahun depan kita melihat 50 bps ada pemangkasan suku bunga acuan BI di awal semester II 2024 awal, itu guidance-nya kita,” ungkapnya.
Head of Macroeconomics and Financial Market Research Bank Mandiri, Diah Ayu Yustina menambahkan bahwa adanya potensi penurunan suku bunga acuan BI tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yakni pertumbuhan ekonomi dan Inflasi Indonesia yang masih terjaga.
Adapun di tahun 2024, pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI masih mencapai kisaran 5 persen atau lebih tepatnya di angka 5,06 persen.
Baca juga: Suku Bunga BI Diproyeksi Turun, Perbankan dan Properti Bakal Terdongkrak
“Kami memperkitrakan pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia masih bisa mencapai kisaran 5 persen, hitungan kami di 2023 sebesar 5,04 persen dan di 2024 sebesar 5,06 persen,” jelas Diah.
Kemudian, laju inflasi juga masih sangat terkendali di tahun depan, yang diramal berada dikisaran 3,2 persen. Ini masih sesuai dengan target dari BI.
“Inflasi masih akan sangat terkendali kita masih memperkirakan laju inflasi ada di kisaran 3 persen di 2023, di 2024 peningkatan di 3,2 persen tapi masih dalam kisaran target range BI,” paparnya. (*)
Editor: Galih Pratama