News Update

Studi UOB ACSS 2025: Konsumen Indonesia Lebih Bijak, Tanpa Kurangi Belanja

Poin Penting

  • Konsumen Indonesia lebih bijak dalam belanja, tidak mengurangi total pengeluaran, tetapi mengalihkan prioritas ke kebutuhan yang lebih penting serta menunda pembelian besar.
  • Sentimen konsumen turun dari 58 menjadi 55, namun tetap termasuk yang tertinggi di ASEAN; masyarakat optimistis tetapi waspada terhadap kenaikan biaya hidup.
  • Perilaku belanja berubah, dengan tren memilih barang diskon, produk multifungsi, brand lokal, serta peningkatan spending untuk edukasi, kesehatan, dan wellness.

Jakarta – Hasil UOB ASEAN Consumer Sentiment Study (ACSS) 2025 menunjukkan konsumen Indonesia semakin bijak dan berhati-hati dalam berbelanja. Meski tidak mengurangi total pengeluaran, prioritas belanja mereka bergeser.

Kehati-hatian ini dipengaruhi oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap pengeluaran rumah tangga dan komitmen keuangan jangka panjang. Indeks sentimen konsumen Indonesia berada di level 55, turun dari 58 pada tahun sebelumnya, namun tetap menjadi salah satu yang tertinggi di ASEAN.

Dengan kata lain, konsumen Indonesia tetap optimis, namun tetap waspada dalam menghadapi tekanan kenaikan biaya hidup. Sekitar 40 persen responden menunda pengeluaran besar, sementara kebiasaan belanja juga berubah.

“Mereka tidak memotong spending mereka. Tapi mereka merealokasi pengeluarannya. Dan sebenarnya lebih dari 90 persen dari mereka masih bisa mengelola keuangannya. Jadi kalau mungkin bisa dibilang, mereka itu prudent, tapi juga enggak pesimis,” ujar Partner Boston Consulting Group, Ferry Malvinas, dalam UOB Media Editors Circle bertema “Shaping the future of growth: How now Economic Policies Affect Everyday Consumers” di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.

Baca juga: OJK Optimistis Momen Nataru Bisa Dongkrak Kredit Konsumsi

Sementara, Head of Cards and Payment UOB Indonesia, Herman Soesetyo, menambahkan bahwa hasil riset ini menjadi acuan penting bagi UOB dalam menyusun strategi bisnis, pengembangan produk, dan program-program baru.

“Tapi yang paling penting menurut saya, yang kita lihat adalah bagaimana optimisme di market,” tegas Herman.

Ia menjelaskan bahwa konsumen tidak mengurangi pengeluaran, tetapi memindahkan prioritas belanja mereka. Kekhawatiran tetap ada, namun bukan berarti situasi sedang buruk. Konsumen tetap memandang ekonomi secara positif.

Tren Belanja Baru

Hasil studi juga menunjukkan perubahan signifikan dalam kebiasaan berbelanja. Konsumen kini lebih sering membeli barang diskon, memilih produk multifungsi, serta meningkatkan pembelian brand lokal.

Baca juga: PDB 2025 Belum On Track, Legislator Ini Dukung Purbaya Kendalikan Belanja K/L

Saat berbelanja, konsumen Indonesia juga menjadi lebih bijak dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengambil keputusan.

“Dari kondisi ini kita melihat bahwa konsumen kita lebih bijak. Enggak asal beli saja. Jadi ini sudah sangat bagus bahwa saat mau beli itu benar-benar dipilih. Tapi secara total spending tidak berubah, malah naik,” lanjut Herman.

Page: 1 2

Yulian Saputra

Recent Posts

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

2 mins ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

6 mins ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

1 hour ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

3 hours ago