Moneter dan Fiskal

Strategi Sri Mulyani Kejar Target Pendapatan Negara Rp3.147,7 Triliun di 2026

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pendapatan negara tahun depan mencapai Rp3.147,7 triliun. Angka ini tumbuh 9,8 persen dibandingkan dengan outlook 2025 yang sebesar Rp2.865,5 triliun.

“Total pendapatan negara Rp3.147,7 triliun, ini artinya naik 9,8 persen. Ini suatu target yang cukup besar kalau kita lihat kiberja selama 3 tahun terakhir hanya sekitar 5,6 persen paling tinggi dan bahkan tahun ini hanya 0,5 persen pertumbuhan pendapatan negara,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, dikutip, Senin, 18 Agustus 2025.

Sri Mulyani menyatakan, untuk mengejar target tersebut maka reformasi dari pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menjadi penting.

Baca juga: Sri Mulyani Alokasikan Anggaran Rp83 Triliun untuk Kopdes Merah Putih di 2026

Di bidang pajak, pemerintah akan terus menerusakan pemanfaatan Coretax serta sinergi pertukaran data dan Kementerian/Lembaga (K/L).

Kemudian, sistem pemungutan transaksi digital dalam dan luar negeri, joint program dalam analis data, pengawasan, pemeriksaan, intelejen, dan kepatuhan perpajakan, serta memberikan insentif daya beli, investasi dan hilirisasi.

Di bidang bea cukai, pemerintah akan mengoptimalkan kebijakan cukai hasil tembakau dan ekstensifikasi barang kena cukai (BKC), intensifikasi bea masuk perdagangan internasional, kebijakan bea keluar mendukung hilirisasi produk, hingga penegakan hukum untuk pemberantasan peredaran barang kena cukai ilegal dan penyelundupan.

Baca juga: Presiden Prabowo Tegaskan Tak Ada Ruang bagi “Serakahnomics” di Sektor Pangan

“Penegakan hukum akan dilakukan terutama untuk barang-barang penyelundupan teruntuk barang kena cukai terutama rokok maupun minuman beralkohol,” jelasnya.

Sementara dari sisi PNBP, pemerintah akan mengoptmalisasi, perbaikan tata kelola, inovasi, pengawasan, dan penegakan hukum SDA, dan penguatan sinergi K/L dan sistem informasi minerba (SIMBARA). (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Diduga Sebar Data Debitur, Komdigi Minta Google Hapus 8 Aplikasi “Mata Elang”

Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More

5 hours ago

Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Interim Rp23,25 Miliar, Catat Tanggalnya!

Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More

14 hours ago

Transfer ke Daerah Capai Rp795,6 T hingga November 2025, Turun 0,3 Persen

Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More

14 hours ago

RUPSLB Geoprima Solusi (GPSO) Setujui Susunan Baru Direksi, Komisaris, dan Remunerasi

Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More

15 hours ago

Sepak Terjang Zulkifli Zaini yang Diangkat Jadi Komut Bank Mandiri

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More

15 hours ago

RUPSLB Bank Mandiri Rombak Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More

16 hours ago