Jakarta – Pandemi diprediksi masih akan berlangsung, dan belum jelas kapan akan selesai. Karena itu, tetap disiplin menjalai prokes adalah tindakan yang wajib masih harus dilakukan. Pandemi yang tidak bisa diprediksi ini juga memaksa kita harus membiasakan perilaku disiplin prokes sehari dan menyiapkan strategi jangka panjang dalam menghapai pandemi, salah satunya rencana keuangan. Menurut Aulia Akbar, Financial Educator Lifepal, ada beberapa hal yang harus diwaspadai masyarakat menghadapi pandemi, khususnya ditengah pemberlakukan PPKM saat ini.
Satu, pastikan dana darurat tetap aman. Ketika PPKM lebih longgar, banyak godaan yang bisa membuat Anda jadi lengah untuk menggunakan dana tersebut. Jangan sampai dana darurat tersebut jadi digunakan untuk kepentingan hiburan bersama keluarga. Sebab, tujuan dari dana darurat bukan hanya untuk membayar segala bentuk kebutuhan yang bersifat mendadak saja, melainkan sebagai dana menyambung hidup jika penghasilan kita hilang atau berkurang.
Bagi Anda karyawan dengan status memiliki tanggungan, siapkan enam kali pengeluaran bulanan. Sementara itu, bagi Anda yang berstatus pengusaha, disarankan untuk memiliki 12 kali pengeluaran atau lebih.
Dua, lindungi diri dengan asuransi kesehatan. Pandemi telah menggungah kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi kesehatan. Tentu bukan lagi rahasia ketika sakit, kita akan membutuhkan biaya pengobatan yang jumlahlah tidaklah sedikit. Dengan asuransi kesehatan, maka dapat melindungi diri dari risiko kesehatan tak terduga sehingga dapat melindungi finansial dan keluarga.
Tiga, manfaatkan BPJS Kesehatan jika dana terbatas.Biaya berobat tentu tidak murah, dan akan terus mengalami kenaikan seiring dengan berjalannya waktu.Saat sakit, lalu biaya pengobatan dibayarkan dengan menggunakan dana tabungan maka tabungan bakal terkuras. Namun, jika memang premi asuransi kesehatan terlalu mahal, milikilah setidaknya BPJS Kesehatan terlebih dulu.
Empat, lindungi diri dan keluarga untuk berjaga-jaga jika terjadi hal yang tak terduga. Jika Anda adalah pencari nafkah utama dan sudah memiliki tanggungan, maka milikilah asuransi jiwa.
Ketahuilah bahwa risiko hilangnya penghasilan bila si pencari nafkah kehilangan kemampuan dalam bekerja, baik karena kehilangan fungsi anggota tubuh atau meninggal dunia, cukup berat. Uang pertanggungan yang akan keluar dari polis asuransi jiwa akan menjadi bekal bagi keluarga yang ditinggalkan. Karena itu, penting bagi Anda melindungi diri dan keluarga untuk meminimalisir hal-hal tak terduga yang tidak diinginkan.(*)
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More
Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More
Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More
Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi… Read More
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara terkait isu serangan ransomware terhadap… Read More