Jakarta – Harga CPO dibuka menguat di perdagangan awal pekan Senin, 10 Juli 2017.
laporan dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menjaga kinerja CPO yang bergerak dekat level tertinggi di enam pekan.
Mengutip riset Monex Investindo Futures, MPOB melaporkan stok minyak sawit di akhir Juni turun sebesar 1,9% menjadi 1,53 juta ton, produksi di bulan Juni turun 8,5% menjadi 1,51 juta ton, sementara ekspor turun 8,4% menjadi 1,38 juta ton.
Laporan tersebut menjadi sentimen positif setelah Reuters sebelumnyamemperkirakan stok akan naik sebanyak 0,2% dan produksi turun hanya 2,1%.
Usaha pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan ekspor CPO ke Eropa pada pertemuan G20 juga menjadi sentimen positif bagi harga CPO.
Presiden Jokowi dikatakan berusaha melobi AS dan Uni Eropa untuk merubah sikap mereka terhadap penggunaan CPO dari Indonesia.
Selain itu Presiden Jokowi juga dikatakan meminta dukungan dari Perdana Menteri Belanda Mark Rutte untuk ekspor CPO ke Eropa.
Dari Malaysia, perusahaan Intertek Testing Service melaporkan ekspor Malaysia turun sebesar 1,9% menjadi 360.114 ton pada periode 1 – 10 Juli dari periode yang sama bulan Juli sebesar 366.994 ton.
Meski demikian, secara tradisional permintaan CPO setelah bulan Ramadan cenderung menurun.
CPO di perdagangkan di kisaran 2.575 ringgit per ton PUKUL 11: 48 WIB di Bursa Derivatif Malaysia dengan potensi pergerakan hari ini di kisaran 2.560 – 2.600 ringgit per ton.
Sementara potensi pergerakan di bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia berada di kisaran Rp8.460 – Rp8.710 rupiah per kg. (*)