Jakarta – Standard Chartered Bank Indonesia (Standchart) mengaku terus memacu penyaluran kreditnya pada tahun ini. Chief Financial Officer Standchart Indonesia Anwar Harsono menyebut, pihaknya membidik angka pertumbuhan kredit sesuai target industri perbankan yang telah ditetapkan regulator.
“Pertumbuhan loan kurang lebih masih single digit. Bisa pertumbuhan industri perbankan kurang lebih masih 8 persen nah kita ya kurang lebih diatas industri sedikit,” kata Anwar di Menara Standard Chartered Jakarta, Senin 14 Mei 2018.
Anwar menambahkan, pada umumnya angka pertumbuhan kredit belum terlalu terlihat signifikan pada kuartal pertama, dimana tercatat pertumbuhan kredit Standchart hingga Kuartal I-2018 hanya tumbuh sebesar 1 persen.
Anwar menambahkan, kualitas kredit perbankan miliknya juga lebih sehat. Hal ini ditunjukkan dengan NPL gross yang lebih rendah, yaitu sebesar 3,9% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, yaitu sebesar 5,8%.
Baca juga: Standchart Pastikan Tiga Kantor Cabang Surabaya Berjalan Normal
“Hal tersebut menunjukkan perkembangan yang baik dan tetap menjadi pengingat untuk terus berupaya menurunkan tingkat gross NPL di sepanjang tahun 2018 dengan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian,” tambah Anwar.
Selain itu Anwar menyebut bahwa Rasio profitabilitas Standard Chartered pada triwulan pertama menunjukkan kinerja yang solid dengan perolehan Return on Asets (ROA) sebesar 3,16% dan Return on Equity (ROE) sebesar 16,35%
“Cost to Income Ratio (CIR) Bank juga tercatat membaik dari 66,3% menjadi 56,6%. Hal itu dipengaruhi dengan kenaikan pendapatan berbasis komisi bersih atau net fee-based income sebesar Rp 83 miliar atau meningkat 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” tutup Anwar.(*)