News Update

Standcart Luncurkan 3 Produk Wealth Management

Jakarta- Standart Chartered Bank Indonesia (Standart Chartered) pada awal tahun ini akan meluncurkan 3 produk wealth management. Ketiga produk ini merupakan instrumen investasi reksa dana saham.

Ketiga produk tersebut ialah Bahana Dana Ekuitas Prima (DEP), PRUlink US Dollar Global Low Volatility Equity Fund (DGLV) dan PRUlink US Dollar Global Emerging Markets Equity Fund (DGEM).

“Kami akan memperkenalkan rangkaian produk wealth management baru yaitu Bahana Dana Ekuitas Prima (DEP), sebuah Reksadana saham dengan strategi indeks yang menawarkan nilai yang kompetitif dan diversifikasi optimal,” jelas Bambang Sumarno selaku Executive Directory and Head Wealth Management Standard Chartered Indonesia pada acara Diskusi Outlook Ekonomi 2018 di Hotel Mulia Senayan Jakarta, Selasa 6 Februari 2018.

Baca juga: Standchart Fasilitasi Investasi Berbasis Syariah di Luar Negeri

Bambang menjelaskan, produk DEP akan memberikan kesempatan kepada nasabah dengan profil risiko agresif untuk berinvestasi ke 30 saham anggota IDX30, yaitu 30 saham selektif yang dipilih dari LQ45 dengan kriteria likuiditas tinggi dan kinerja baik.

Selanjutnya, standard chartered juga telah bekerja sama dengan Prudential Indonesia akan meluncurkan dua produk baru dana investasi yang akan memenuhi kebutuhan nasabah atas perlindungan jiwa dan investasi.

“Kami menghadirkan dua dana investasi baru dalam mata uang dolar AS bernama PRUlink US Dolar Global Low Volatilty Equity Find (DGLV) dan PRUlink US Dollar Emerging Markets Equity Fund (DGEM) yang melekat pada Versalink investor account (premi tunggal) dan Versalink Maxima account (premi reguler),” tambah Bambang.

DGLV ini akan dipersembahkan untuk nasabah yang akan memanfaatkan strategi investasi dengan risiko gejolak rendah untuk meraih potensi hasil yang optimal untuk berinvestasi di 390 saham perusahaan global. Sementara itu DGEM memiliki fokus untuk Investasi pada saham-saham dengan fundamental terbaik di 25 negara berkembang.

Suheriadi

Recent Posts

KPEI Catat Transaksi CCP PUVA Capai USD168 Juta per Akhir Oktober 2024

Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More

6 hours ago

Analis Rekomendasikan Buy Saham BBNI, Ini Alasannya!

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI… Read More

6 hours ago

OJK: Peringkat Corporate Governance RI Masih di Bawah Vietnam

Jakarta - Meski masuk jajaran negara G-20 atau negara dengan ekonomi terbesar, Indonesia rupanya masih… Read More

6 hours ago

Gapensi Tolak Keras PPN 12 Persen: Bisa Perlambat Proyek Pemerintah

Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi… Read More

6 hours ago

IHSG Ditutup Meningkat 1,65 Persen, 299 Saham Hijau

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 25 November 2024, ditutup… Read More

7 hours ago

Dari Generasi ke Generasi, Komitmen Universal BPR untuk Tumbuh Berkelanjutan

Jakarta - Universal BPR adalah contoh nyata bagaimana bisnis keluarga dapat berkembang dan beradaptasi dengan… Read More

7 hours ago