Jakarta — Bank Indonesia (BI) memastikan standarisasi layanan quick response code (QR Code) atau QR Code Indonesia Standar (QRIS) tidak akan mengurangi atau memengaruhi progam promo pengembalian tunai atau cashback yang banyak dilaksanakan oleh pelaku bisnis dompet digital seperti GO-PAY dan OVO.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Ricky Satria pada acara Bincang-Bincang Media BBM (media briefing) mengenai QRIS di Kompleks BI Jakarta. Menurutnya, pihaknya hanya mengatur mengenai standart penggunaan QR Code yang aman dan efisien.
“Kita tidak atur promonya seperti apa, kita atur ada standarnya. Proses bisnisnya diatur masing-masing,” kata Ricky di Jakarta, Kamis, 4 April 2019.
Walau begitu, pihaknya terus mengimbau kepada seluruh pelaku bisnis pengguna QRIS agar dapat menerapkan harga yang wajar dan tidak memasang promo yang berlebihan.
“Kita mengimbau untuk priority price agar tidak ada yang free dan satu rupiah dan diskon 30 persen ada maksimumnya,” tambah Ricky.
Sebelumnya, BI telah melakukan pilot project kedua pengujian sistem pembayaran berbasis quick response code (QRIS). Dalam pengujian tersebut, bank sentral menggandeng 19 lembaga bank maupun nonbank dalam pengujian tersebut.
Standarisasi QR code tersebut sendiri diperkirakan baru akan terbit pada semester pertama tahun ini. Dengan standarisasi tersebut diharap dapat membuat transaksi lebih aman dan efisien. (*)