Jakarta– Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai, sistem keuangan dalam kondisi stabil dan aman pada Triwulan IIII- 2018, walaupun dinamika ketidakpastian tekanan global masih sering terjadi.
Keputusan tersebut diambil setelah diadakan rapat dalam rangka koordinasi pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuanganpada tanggal 25 Oktober 2018 bertempat di Bank Indonesia (Bl).
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, penilaian ini berlandaskan perkembangan moneter, fiskal, makroprudensial, sistem pembayaran, pasar modal, perbankan, lembaga keuangan nonbank dan penjaminan simpanan yang masih stabil.
“Kesimpulan rapat kami periode triwulan III-2018 secara keseluruhan stabilitas sistem keuangan relatif terjaga atau aman. KSSK melihat kondisi tekendali dengan beberapa pertimbangan,” kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis 1 November 2018.
KSSK sendiri memandang dinamika perekonomian masih cukup tinggi, namun terlihat sebagai hal yang baik. Potensi risiko utama yang patut dicermati masih berasal dari arah kebijakan pemerintah AS dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonominya yang berdampak signifikan terhadap perekonomian dunia, khususnya mitra dagang utama AS antara lain perang dagang.
“Sebagai akibatnya, terjadi perlambatan dan ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi global yang berdampak negatif terhadap perekonomian domestik,” tambah Sri Mulyani.
Lebih jauh ujar Sri Mulyani, fundamental ekonomi pada triwulan III 2018 tetap kuat tercermin dari tingkat intlasi yang terjaga sesuai target inflasi 2018 sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen. Selain itu, kondisi APBN juga terus terjaga dengan defisit anggaran dan defisit keseimbangan primer APBN yang jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. (*)