Moneter dan Fiskal

Stabilitas Sektor Keuangan jadi Kunci Pemulihan Ekonomi RI

Jakarta – Di tengah ketegangan geopolitik yang sedang terjadi, Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 menjadi salah satu platform agenda penting di kancah internasional. Dalam pagelaran tersebut ditekankan bahwa stabilitas ekonomi dan sektor keuangan menjadi salah satu pilar utama untuk pemulihan ekonomi yang kuat.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, bahwa selama 2 tahun terakhir menghadapi pandemi Covid-19, terlihat bahwa pandemi sangat memengaruhi perekonomian Indonesia. Sehingga ia berharap dengan adanya agenda G20 ini dapat mengamati dan memahami perekonomian yang berhubungan kuat dengan kesehatan, serta diskusi terkait pembiayaan hijau.

“Sangat penting untuk memahami langsung dari sisi ekonomi yang sangat berkorelasi kuat dengan lingkungan kesehatan kita. Jika Anda melihat agenda G20 Indonesia, ini juga merupakan bagian dari transisi diskusi kami tentang ekonomi hijau ini ada dalam agenda kami,” ujar Suahasil dalam International Best Practices and Lessons Learnt on LIBOR, Senin, 13 Juni 2022.

Terkait dengan ketegangan geopolitik yang sedang terjadi terlihat adanya beberapa masalah, seperti gangguan pasokan energi. Kemudian dalam hal ini, bisnis pemerintah dalam penerbitan surat berharga dan pinjaman akan berdampak secara berkelanjutan. Sehingga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan menjadi salah satu pilar utama untuk pemulihan ekonomi yang kuat.

Ia juga menambahkan dari sisi pemerintah, pemulihan ekonomi didorong dari sisi anggaran yang dilakukan bersama Bank Indonesia. Kemudian koordinasi antara otoritas fiskal dan moneter bersama dengan OJK dan LPS akan mendukung stabilitas di sektor keuangan. Dikatakan juga bahwa pemerintah sudah meminta kepada parlemen untuk menambah alokasi subsidi energi bahan bakar.

“Ini adalah agenda internasional. Penting untuk menempatkannya dalam perspektif pemulihan ekonomi, di mana kita ingin pulih bersama dan pulih lebih kuat, penting untuk menempatkannya dalam kerangka stabilitas ekonomi dan keuangan yang mendukung pemulihan bersama dan pulih lebih kuat,” ucapnya. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

OJK Ungkap Dampak Negatif Perbedaan Inklusi dan Literasi Keuangan Indonesia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More

5 mins ago

Sektor Otomotif Lesu, Adira Finance Banting Setir

Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More

28 mins ago

Investor Simak! 3 Sentimen Berikut Bakal Pengaruhi Gerak IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada periode pekan lalu… Read More

49 mins ago

OJK Terbitkan POJK Tentang Kegiatan Usaha Bulion, Ini Isinya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun… Read More

58 mins ago

BRI Blokir 3.003 Rekening yang Terindikasi Judi Online

Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerintah untuk memberantas aktivitas… Read More

1 hour ago

Sentimen Trump Picu Penguatan Rupiah di Awal Pekan

Jakarta - Rupiah diperkirakan akan mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Senin, 18… Read More

2 hours ago