Moneter dan Fiskal

Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp483,6 Triliun per November 2024

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menarik utang baru senilai Rp483,6 triliun hingga 30 November 2024. Angka ini sebesar 82 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.

“Realisasi pembiayaan anggaran hingga 30 November 2024 mencapai Rp 428,8 triliun atau sekitar 82 persen dari total anggaran APBN,” kata Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono dalam konferensi pers APBN KiTa, dikutip, Kamis, 12 Desember 2024.

Secara rinci, pembiayaan utang pemerintah masih didominasi oleh penerbitan surat berharga negara (SBN). Realisasi penerbitan SBN mencapai Rp437,2 triliun, setara 65,6 persen dari target yang ditetapkan senilai Rp666,4 triliun.

Kemudian, realisasi pembiayaan utang yang berasal dari pinjaman nilainya mencapai Rp46,4 triliun. Sementara itu, pembiayaan non utang terealisasi minus Rp54,8 triliun.

“Kinerja pembiayaan ini terjaga dalam level terkendali dengan pengelolaan yang prudent dan kredibel serta tetap menjaga risiko dalam batas aman,” katanya.

Baca juga: Ekonomi Volatil, Pefindo Soroti Peluang dan Tantangan Penerbitan Surat Utang 2025
Baca juga: Jika PPN 12 Persen Berlaku, Sri Mulyani Hitung Pendapatan Negara Bisa Hilang Rp265,6 T

Thomas menambahkan, secara umum berbagai langkah pengendalian pembiayaan telah diimplementasikan untuk mendukung tujuan kesinambungan APBN.

“Realisasi pembiayaan hingga November ini menunjukkan pemerintah terus hati-hati dalam mengelola pembiayaan dengan mempertimbangkan outlook defisit APBN, kondisi likuiditas pemerintah serta dinamika pasar keuangan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan angka penarikan utang baru yang meningkat  dipicu oleh tekanan yang dialami oleh APBN. Pada November 2024, APBN mengalami defisit atau tekor Rp401,8 triliun.

“Ini (pembiayaan) tumbuh cukup tinggi karena tahun lalu kita cukup mendapatkan penerimaan besar yang berasal dari perekonomian dan komoditas,” ungkap Sri Mulyani. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

17 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

17 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

19 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

19 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

22 hours ago