Moneter dan Fiskal

Sri Mulyani Targetkan Pendapatan Negara Capai 12,22 Persen pada 2026

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan rasio pendapatan negara pada tahun 2026 berada di kisaran 11,71 persen hingga 12,22 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal tersebut disampaikannya dalam Sidang Paripurna ke-18 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024–2025, saat menyampaikan Kerangka Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) tahun 2026 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Selasa, 20 Mei 2025.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa optimalisasi pendapatan negara dilakukan dengan tetap menjaga iklim investasi dan kelestarian lingkungan. Reformasi perpajakan terus dilanjutkan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, memperluas basis pajak, dan menyederhanakan administrasi.

“Optimalisasi perluasan basis pemajakan dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi yang berbasis data dan risiko, termasuk dengan penggunaan Coretax dalam pengelolaan data dan perbaikan kebijakan perpajakan,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2026 Maksimal 2,53 Persen dari PDB

Sri Mulyani juga menegaskan bahwa kepatuhan wajib pajak akan terus ditingkatkan melalui penerapan pengawasan potensi perpajakan berbasis kewilayahan. Hal ini sejalan dengan reformasi administrasi, termasuk integrasi teknologi dan peningkatan kerja sama antarinstansi maupun antarlembaga.

“Penerapan Global Taxation Agreement juga menjadi peluang bagi perluasan basis pajak melalui pemajakan korporasi multinasional yang melakukan transaksi lintas negara,” imbuhnya.

Baca juga: Sedih! Sri Mulyani Ungkap Bukti SDM RI Kalah Saing di Global

Pemerintah, kata Sri Mulyani, juga memberikan insentif fiskal secara terarah, selektif, dan terukur kepada sektor-sektor strategis guna mendukung percepatan transformasi ekonomi.

“Penguatan PNBP dilakukan melalui optimalisasi pengelolaan SDA, perbaikan tata kelola, inovasi layanan publik, serta mendorong reformasi pengelolaan aset negara,” papar Sri Mulyani. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

12 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

18 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

19 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

20 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

21 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago