Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengklaim kinerja dari APBN telah digunakan secara efektif. Penyerapan APBN, telah menunjukan keberhasilan dalam mengendalikan pandemi, sekaligus mempercepat momentum pemulihan ekonomi.
Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten di atas 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut, dengan inflasi yang terkendali.
Baca juga: Pemerintah Sudah Belanjakan Rp1.674,7 T Pagu APBN, untuk Apa Saja?
“Sementara banyak negara masih berjuang untuk keluar dari resesi, dengan beban utang yang meningkat dan inflasi yang persisten tinggi,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024, Kamis 21 September 2023.
Selanjutnya, akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia tersebut tetap sejalan dengan konsolidasi fiskal yang lebih cepat, defisit APBN telah kembali di bawah 3 persen terhadap PDB pada tahun 2022, satu tahun lebih cepat dari targetnya.
“Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang berhasil menurunkan defisit APBN diikuti dengan berkurangnya rasio utang terhadap PDB, dengan tetap mempertahankan stabilitas ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Baca juga: APBN Surplus Berlanjut, per Agustus 2023 Nilainya Capai Segini
Selain itu, sejak 2021, 5,3 juta lapangan kerja baru tercipta dan kemiskinan turun sekitar 1 persen. Ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi yang terjadi merupakan pemulihan ekonomi yang berkualitas. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra