Menurutnya, untuk mengeluarkan produk tersebut, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pemerintah yakni Kementerian Pertanian (Kementan).
“Kita lebih ke microinsurance. Kita bekerja sama dengan BMKG berapa index hujan disitu, kalau sampai melewati batas tertentu. Walaupun kita tidak melihat, kalau curahnya tinggi walaupun berhasil itu kami bayarkan klaim,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur PT Sompo Insurance Indonesia, Daniel Neo menambahkan, produk asuransi tani yang akan dikeluarkan itu ditargetkan segera launching pada pertengahan tahun ini. Diharapkan, dengan produk ini kedaulatan pangan nasional dapat terealisasi. (Bersambung ke halaman berikutnya)