News Update

Soal Tambang Emas, Gubernur Sulteng Janji Sampaikan Aspirasi FPK ke Presiden Prabowo

Jakarta – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura berjanji akan membawa aspirasi dan keberatan masyarakat terkait eksploitasi tambang ke pemerintah pusat, yakni Kementerian ESDM dan Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Rusdy di depan ratusan massa yang mendatangi Kantor Gubernur Sulteng pada Senin, 10 Februari 2025. Massa yang mengatasnamakan Front Pemuda Kaili (FPK) Sulawesi Tengah itu menyampaikan keberatan terkait penambangan yang dilakukan PT Citra Palu Mineral (CPM).

Aspirasi ini akan disampaikan ke pemerintah pusat untuk dicarikan jalan keluar.Massa meminta agar Presiden Prabowo mencabut izin konsensi kontrak kerja (KK) PT CPM, karena selama beroperasi, perusahaan tambang emas anak usaha PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) itu dianggap tidak menyejaterahkan masyarakat sekitar.

“Sehari pun sisa jabatan gubernur saya masih memiliki kewajiban pada negara untuk melayani masyarakat. Aspirasi ini akan saya bawa ke bapak Menteri ESDM dan bapak presiden,’’ ujar Rusdy saat menemui massa di depan kantornya.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp5.000, Beli 1 Gram jadi Segini

Saat menemui massa yang menggeruduk kantornya, gubernur yang akrab disapa Cudy itu didamping asisten Rudy Dewantoro, dan beberapa tenaga ahli, yakni Ridha Saleh, Andi Aril Pattalau dan Andono Wibisono.

Massa FPK pun menyambut positif respons Rusdy. Mereka berharap gubernur bisa menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah pusat. Dalam aksinya, massa mempertanyakan dugaan bahwa CPM melakukan aktivitas tambang di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berpotensi melanggar aturan.

Massa juga menyampaikan aspirasi soal keselamatan hidup dari bahaya ekplorasi tambang berlebihan oleh CPM dan kontraktornya, Macmahon.

Ketua FPK Sulteng Erwin Lamporo menyampaikan, pihaknya mendesak pemerintah untuk mendengarkan suara masyarakat Kaili sebagai mayoritas di lokasi konsesi.

“Sehingga bisa selamat dari musibah bencana bila dilakukan peledakan lokasi tambang, dan hanya menerima dampak negatif,” tegas Erwin.

Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp185 Triliun ke Sektor Hilirisasi Sepanjang 2024

Di luar aksi di depan kantor Gubernur Sulteng, massa juga melakukan penyegelan secara adat di kantor PT CPM. Penyegelan dengan mengikatkan kain kuning di gerbang kantor CPM itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aktivitas pertambangan yang dianggap merugikan masyarakat dan lingkungan.

Masyarakat merasa keberatan akan eksploitasi tambang oleh CPM, terutama terkait rencana underground mining, termasuk metode peledakan atau blasting, yang dinilai berisiko besar bagi warga sekitar. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

13 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

19 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

20 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

21 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

21 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago