Jakarta –PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengklaim biasa mengalokasikan sekitar Rp80 miliar per tahun untuk mendukung operasional produk dan layanan uang elektronik (e-money) BCA Flazz.
Menurut Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, produk e-money sendiri dihadirkan perseroan sebagai bentuk nilai tambah layanan kepada masyarakat. Ia mengaku tidak mencari keuntungan dari produk ini.
“Endapan dana kita cuma ada Rp200 miliar. Kalau spread (estimasi keuntungan dari biaya bunga yang tidak perlu dibayarkan) enam persen, setahun berarti cuma Rp15 miliar. Jadi Rp80 miliar kurang Rp15 miliar, kita tekor Rp65 miliar,” jelas Jahja kala dijumpai di perhelatan Indonesia Banking Expo (IBEX 2017) di Jakarta, Selasa, 19 September 2017.
Alokasi dana tersebut juga termasuk digunakan untuk pemeliharaan atau maintenance mesin electronic data capture (EDC) yang disebar perseroan di berbagai merchant. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More