Sementara terkait dengan polemik perlu atau tidaknya bank atau penerbit memungut biaya isi ulang (top up) e-money, Jahja mengungkapkan bahwa pihaknya belum melakukan pembahasan khusus secara internal.
Baca juga: Aturan Fee Positif Bagi Perkembangan Bisnis e-Money
Terlepas dari itu, pihaknya mengaku akan tetap mentaati kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam pengenaan biaya top up tersebut. Selain itu, BCA juga akan tetap memprioritaskan kepentingan nasabah walau tidak menutup kemungkinan akan membebankan biaya isi ulang e-money ke nasabah.
“Kita ikuti yang lain lah. Tapi kalau memang untuk pelayanan masyarakat kita diminta free (gratis) ya kita free lah,” tukas Jahja. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More