Jakarta – Tren kendaraan listrik dalam rangka transisi energi diprediksi akan semakin pesat sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik sesuai instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.
Meski begitu, ketahanan isi daya dan keamanan baterai masih menjadi salah satu kendala utama untuk kendaraan listrik karena dinilai kinerjanya akan menurun setelah tiga tahun masa penggunaan.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Mandiri Tunas Finance (MTF), Pinohadi G Sumardi sebagai pelaku perusahaan pembiayaan menyatakan, kendala tersebut tidak menjadi keraguan bagi MTF untuk memberikan pembiayaan, di samping adanya keraguan dari perusahaan multifinance lainnya.
“Kalau kendala dari (industrinya) kita ngga ada, kita juga percaya ya. Kalau baterai itu umurnya delapan tahun kita bisa adjust semuanya, jadi cukup, resalenya juga nanti masih bagus ya dalam waktu 3-4 tahun, ngga masalah,” ucap Pinohadi di Jakarta, 14 Februari 2023.
Pinohadi juga sangat mendukung program pemerintah tersebut yang ditandai dengan persamaan persyaratan dalam pemberian kredit mobil listrik seperti mobil berbasis bahan bakar fosil dari segi rate maupun uang muka (DP).
“Karena kita sangat in dengan mobil listrik, kita ngga ada keraguan lah soal mobil listrik intinya sama aja udah konsep kita begitu samain sama mobil biasa ngga ada bedanya,” imbuhnya.
Adapun ketika ditanya soal target, untuk pembiayaan mobil listrik sendiri ia menyatakan target yang unlimited dan menegaskan MTF akan selalu siap dalam memberikan pembiayaan untuk mobil listrik, hanya saja yang menjadi kendala adalah ketersediaan mobil listrik yang masih terbatas.
“Kendalanya memang mungkin lebih ke stoknya sendiri ya kalau misalnya kita lihat Ioniq mungkin banyak yang pengen tapi belum ada barangnya,” ujar Pinohadi. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra