Headline

Soal Besaran Fee e-Money, BRI Tunggu Arahan BI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) saat ini tengah mengkaji pengenaan biaya (fee) untuk isi ulang uang elektronik berbasis kartu (e-money). Sejumlah bankir pun menyambut baik langkah Bank Sentral tersebut, lantaran akan memberikan dampak positif pada bisnis perbankan.

Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Randi Anto mengatakan, pihaknya masih menunggu ketentuan lebih lanjut dari BI terkait dengan besaran fee untuk isi ulang e-money. Namun, kabar yang beredar, pengenaan fee idealnya adalah Rp1.500 – Rp2.000 untuk sekali isi ulang.

“Soal besaran fee, BRI masih menunggu ketentuan lebih lanjut dari BI nya, sehingga nanti baru bisa mensikapi,” ujar Randi kepada Infobank, di Jakarta, Selasa, 6 Juni 2017.

Lebih lanjut dia menilai, wacana BI untuk mengenakan fee saat isi ulang e-money ini, justru akan menjaga kesinambungan usaha, sehingga nantinya pelayanan dan benefit kepada para nasabah akan terus dapat meningkat. Dengan demikian, diharapkan akan semakin mendorong transaksi nontunai.

Menurut Bank Sentral, pengenaan fee untuk e-money tersebut terbilang wajar bagi perbankan, lantaran melalui e-money pengguna jadi lebih hemat dalam mengelola uang tunainya. Terlebih untuk membangun infrastruktur dan perawatan, bank juga harus mengeluarkan biaya investasi yang tidak sedikit

Bank Sentral sendiri akan melakukan penyesuaian pada aturan yang tertuang dalam PBI terkait dengan perubahan model bisnis uang elektronik ini. BI memang berkewenangan untuk mengatur model bisnis e-money. Mengingat, BI merupakan otoritas di sistem pembayaran. Hal ini masih akan dikaji ditingkat Dewan Gubernur BI

Berdasarkan data statistik sistem pembayaran uang elektronik BI, per April 2017 jumlah uang elektronik yang beredar tercatat sebesar 57,76 juta atau lebih tinggi dibandingkan periode Desember 2016 yang mencapai 51,2 juta. Sedangkan untuk volume transaksi mencapai 235,61 juta transaksi. Sari sisi nominal transaksi, per April 2017 tercatat sebesar Rp2,85 triliun. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

5 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

10 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

11 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

12 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago