Masih berlangsungnya bencana asap di beberapa provinsi di Indonesia menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Paulus Yoga
Jakarta–Bencana asap akibat kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan sudah cukup memprihatinkan. Pemerintah pun diminta masyarakat untuk segera bertindak.
Presiden Joko Widodo menegaskan, dirinya terus memantau proses pemadaman kebakaran lahan dan hutan. Ia menyebutkan, saat ini pembuatan kanal bersekat untuk rewetting (perendaman) lahan gambut terus dilakukan di Kalteng, Jambi dan Riau. Pemadaman lewat udara dan darat juga terus berjalan.
“Saya senang pembuatan kanal bersekat untuk rewetting lahan gambut terus dilakukan di Kalteng, Jambi dan Riau,” tulis Presiden Jokowi melaui akun twitternya @jokowi sebagaimana dimuat di laman Sekretaris Kabinet, kemarin.
Sementara melalui fan page facebooknya, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa pemerintah tidak tinggal diam mengatasi keadaan. “Ayo semua ikut bergerak membantu memadamkan api, menghilangkan asap. Semoga usaha kita barhasil,” katanya.
Sebelumnya seusai meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), pekan lalu, Presiden Jokowi mengatakan, titik-titik api di lahan gambut sudah seperti bencana musiman. Tiap tahun selalu muncul karena tata kelola lahan gambut yang buruk.
Oleh karena itu, menurut Presiden, langkah darurat penanggulangan kebakaran di lahan gambut harus cepat dilakukan.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyebutkan, indikasi areal kebakaran hutan dan lahan-hingga 9 September 2015-di Kalimantan dan Sumatera seluas 190.993 hektar. Luasan tersebut terdiri dari 103.953 hektar di lahan pemanfaatan, 29.437 hektar di lahan perkebunan dari pelepasan, dan 58.603 hektar di lahan bidang tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN). (*)