Dana itu akan digunakan untuk pembangunan ruas perdana jalur Trans Sumatera. Ria Martati.
Jakarta– PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Hutama Karya (HK) bekerjasama dalam pembangunan ruas jalan tol Medan-Binjai sepanjang 16,6 km dengan total nilai proyek Rp1,6 triliun. PT SMI memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp481 miliar dengan tenor 25 tahun.
Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendorong realisasi pembangunan ruas tol Medan-Binjai Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang merupakan bagian dari jalur Trans Sumatera. Ruas tol Medan-Binjai terbagi menjadi 3 seksi yaitu seksi 1 dari Tanjung Mulia-Helvetia, seksi 2 dari Helvetia-Semayang, dan seksi 3 dari Semayang-Binjai.
Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan proyek ini memiliki nilai strategis untuk mendukung perekonomian di Sumatera khususnya sekitar Medan-Binjai.
“Proyek pembangunan ruas tol Medan-Binjai terbilang proyek green field dimana SMI merupakan kreditor tunggal pemberi pinjaman,” kata Emma di Hotel Borobudur 13 Agustus 2015.
Sementara itu Direktur Utama PT HK I Gusti Ngurah Putra mengatakan ruas Medan-Binjai merupakan ruas pertama yang dibangun dari total empat ruas jalan tol Trans Sumatera yang dimandatkan pengadaanya pada PT Hutama Karya dalam Perpres No100 Tahun 2014.
“Saat ini proyeknya sudah berjalan pekerjaan persiapan berupa land clearing, pengerasan tanah, bahkan tiang-tiang pancang sudah mulai terpasang, kami targetkan 2017 ruas ini sudah dapat digunakan,” kata dia.
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More