Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani mengungkapkan, langkah restrukturisasi AJB Bumiputera yang akan dilakukan, bertujuan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan yang saat ini masih dalam pembahasan antara pengelola statuter dan calon investor. Menurutnya, akan ada beberapa skenario lagi untuk upaya penyelamatan AJB Bumiputera.
“Semuanya kan masih dalam pembahasan antara pengelola statuter dengan yang sekarang mengelola Bumiputera dengan calon investornya. Itu sekarang masih beberapa perubahan skenario dari perubahan skenario yang dulu pernah ada. Tapi melihat sekarang tentu ada perubahan, tunggu sajalah,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 13 Desember 2016.
(Baca juga: OJK Ganti Pengurus AJB Bumiputera)
Kendati demikian, OJK sendiri masih terus membahas terkait restrukturisasi AJB Bumiputera. Pihaknya belum bisa menentukan sikap, apakah mau sekaligus dilakukan restrukturisasi AJB Bumiputera atau dilakukan secara bertahap. Dia menambahkan, pengelola statuter yang ditunjuk OJK akan menjalankan perannya, di mana kesepakatan antara calon investor dengan pengelola statuter masih dinanti.
“Ini masih dalam pembahasan, jadi polanya mana yang akan dipakai apakah mau sekaligus dilakukan restrukturisasi Bumiputera apakah secara bertahap. Itu masih dalam pembasahan, saya pun harus masih rapat dengan mereka. Restrukturisasi bertahap itu masih hitung-hitungan kok, masih berubah. Jadi belum ada yang pasti benar,” tegasnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More
Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini (8/11) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja… Read More
Bandung – Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, mengungkapkan PT Geo Dipa Energi (Persero)… Read More
Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More