Jakarta – Kesadaran masyarakat akan pentingnya keuangan syariah akan membuat ekosistem syariah semakin terbuka. Ekosistem syariah yang semakin inklusif tentunya akan membawa keuntungan kepada masyarakat luas.
“Ke depan, keuangan syariah diperkirakan akan tumbuh menjadi segmen keuangan global yang berpengaruh. Didukung tak hanya dari jumlah populasi muslim yang semakin besar, tapi juga dari berbagai stakeholder yang mencari instrumen keuangan syariah dan kesadaran masyarakat terhadap konsep dan praktik ekonomi yang berbasis pada syariah yang selaras dengan etika dan prinsip pembangunan berkelanjutan,” ucap Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat, saat membuka acara hybrid seminar Islamic Finance Summit 2021 bertema “Driving The Growth of The Halal Industry in The New Normal Economy: Penguatan SDM, Governance, dan Risk Management di Lembaga Keuangan Syariah untuk Merebut Peluang” hasil kerja sama Infobank dengan MES, KNEKS, BI, OJK, dan Tokoh Syariah, di Yogyakarta, Kamis, 30 September 2021.
Tren peningkatan ini pun membuat Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia berpeluang menjadi pemain utama dalam pasar syariah global. Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat konsumsi makanan minuman halal terbesar di dunia.
“Adapun pada sektor pariwisata ramah muslim, penduduk Indonesia melakukan pengeluaran sebesar USD11,2 miliar, dan masuk ke dalam peringkat 6 terbesar di dunia,” tambah Sutan.
Sementara untuk sektor fashion muslim, Indonesia menempati peringkat 3 terbesar di dunia dengan total pengeluaran sebesar USD16 miliar. Dan peringkat 6 dan 2 untuk sektor farmasi dan komestik halal. Industri keuangan syariah nasional pun menunjukkan resiliensinya di tengah krisis pandemi.
“Industri keuangan syariah nasional mencatatkan pertumbuhan positif hingga Maret 2021. Nilai transaksi industri keuangan syariah nasional telah mencapai Rp1.863 triliun, tumbuh dari posisi akhir 2020 yang sebesar Rp1.801 triliun,” jelasnya lagi.
Seperti tidak puas dengan deretan fakta positif di atas, Indonesia turut masuk dalam peringkat 5 besar dunia negara yang memiliki nilai transaksi syariah digital tertinggi di dunia.
“Melihat data-data potensi di atas, Indonesia seyogianya adalah pasar yang sangat menentukan dalam sektor ekonomi syariah, khususnya pada sektor industri halal. Namun, kontribusi Indonesia sebagai produsen produk halal dunia masih perlu ditingkatkan dimana hal ini tercermin dari nilai ekspor produk halal Indonesia yang saat ini baru berkisar 3,8% dari total pasar produk halal dunia,” paparnya. (*) Steven Widjaja