Jakarta – Pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kian populer di Tanah Air. Penggunanya pun kian meluas, tak hanya masyarakat tetapi juga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal ini pula yang membuat PT Max Interactives Technologies (Zipay) resmi bergabung dengan jaringan ‘Link’ yang dikelola oleh PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) bagian dari Holding BUMN Danareksa.
Kolaboasi keduanya bertujuan untuk mempercepat inklusi keuangan dengan menyediakan layanan QRIS yang aman, andal, dan efisien bagi merchant mitra Zipay dalam ekosistem institusi keuangan mikro maupun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Direktur Komersial Jalin, Eko Dedi Rukmito menekankan, saat ini QRIS sangat berperan dalam mendukung transformasi digital UMKM. Hanya saja, tantangan yang tengah dihadapi oleh para pelaku bisnis UMKM saat ini lebih banyak kepada pengelolaan keuangan mereka.
Baca juga: Aplikasi Krom Bank Kini Dilengkapi Fitur QRIS
“Dengan menggunakan fitur dan layanan QRIS, maka para pelaku UMKM ini dapat mengelola seluruh pendapatannya secara real-time, sehingga pengelolaan keuangan mereka bisa lebih akurat dan tertata dengan baik,” katanya, dikutip Rabu, 10 Juli 2024.
Chief Business Officer Zipay Aidil Akbar Madjid mengatakan, kolaborasi ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi para mitra Zipay dalam ekosistem institusi keuangan mikro maupun UMKM.
Menurutnya, dengan akseptasi yang lebih luas dan teknologi yang lebih andal, pihaknya yakin para mitra Zipay dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka.
Baca juga: Marak QRIS Palsu, BI Bagikan Tips Agar Tak Jadi Korban
“QRIS akan menjadi metode pembayaran yang sangat penting dalam memperkuat daya saing mitra Zipay di pasar digital serta membuka potensi peningkatan transaksi dalam jangkauan yang lebih luas,” jelasnya.
Pihaknya berharap, dengan dukungan infrastruktur sistem pembayaran yang andal dari Jalin, UMKM serta institusi keuangan mikro yang bermitra dengan Zipay dapat merasakan manfaat interkoneksi dan interoperabilitas yang lebih luas.
Selain itu, Melalui peningkatan adopsi transaksi pembayaran digital oleh masyarakat, diharapkan transisi dari transaksi tunai ke digital dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat ekosistem pembayaran digital di Indonesia tetapi juga memberikan kesempatan bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang dalam ekonomi digital yang semakin kompetitif,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama