Jakarta – Sebagai pionir bank syariah di Indonesia, Bank Muamalat telah memperkenalkan berbagai layanan perbankan digital untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya. Guna memberikan layanan terbaik bagi para calon jamaah haji dan umrah, Bank Muamalat terus berupaya mengembangkan sinergi digital dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“BPKH punya data 5,3 juta data calon jamaah haji sekarang kita mulai bangun sinerginya. Kita bangun koneksinya dengan digitalisasi,” ungkap Direktur Operasi dan Digital Bank Muamalat Wahyu Avianto kepada Infobanknews, Jumat 14 April 2023.
Salah satu sinergi yang dibangun Bank Muamalat dengan BPKH di antaranya dalam rangka memudahkan calon jemaah haji, dan sebagai bentuk transparansi informasi pengelolaan dana haji. Nantinya melalui kerja sama ini aplikasi BPKH Virtual Account (BPKH VA) akan terhubung dengan aplikasi mobil banking Muamalat DIN secara open API.
“Jamaah haji menunggu 20-25 tahun. Mereka perlu mengetahui perkembangan dananya, nilai manfaatnya. Mereka bisa gunakan engine dari Bank Muamalat dan bukan hanya nasabah bank muamalat aja, tapi juga nasabah bank lain bisa cek pengembangan dananya di BPKH,” katanya.
Bank Muamalat juga mendapat penghargaan dalam 12th Infobank Digital Brand Recognition 2023. Bank yang dipimpin oleh Indra Falatehan sebagai Direktur Utama ini menjadi salah satu penerima penghargaan atas hasil penilaian masyarakat dan feedback di media sosial pada produk dan layanan perbankan berbasis digital perseroan, di antaranya aplikasi mobile banking Muamalat DIN dan internet banking Madina.
“Penghargaan ini tentunya bukan hanya kebanggaan buat Bank Muamalat tapi juga kebanggaan bagi industri perbankan syariah di Indonesia karena Bank Muamalat adalah bank syariah pertama di Indonesia. Jadi ini suatu penghargaan yang luar biasa di industri perbankan syariah,” ungkap Wahyu.
Ke depan, Wahyu mengungkapkan Bank Muamalat akan meluncurkan berbagai produk dan layanan seperti cicilan emas dan pembiayaan untuk aparatur sipil negara (ASN). Selain itu, Bank Muamalat juga dapat mengembangkan produk investasi syariah yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko nasabah BPKH.
“Masih banyak potensi potensi yang bisa kita kembangkan. Misalnya dari customer analytics, nanti kita bisa buatkan produk dan sebagainya,” pungkasnya.
Per 2022, membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp31,61 miliar pada kuartal III/2022. Jumlah tersebut melesat 332% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp7,31 miliar. (*) Dicky F.