Jakarta – Dalam menjalankan bisnis, UMKM kerap dihadapkan pada permasalahan klasik seputar permodalan untuk berbagai kebutuhan seperti pembelian dan pengolahan bahan baku, peralatan, hingga menambah sumber daya manusia.
Hal ini menyebabkan merebaknya pinjaman oleh UMKM yang mencapai Rp15,63 triliun untuk UMKM perseorangan dan Rp4,13 triliun untuk badan usaha UMKM menurut data oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Nah, bagi Anda yang baru saja merintis atau menjalani bisnis UMKM, maka bisa menjalankannya tanpa perlu mengandalkan pinjaman online.
Baca juga: Lewat Pelatihan Pengusaha Muda, UMKM Didorong Mampu Hadapi Persaingan
Bank DBS Indonesia dan Komerce menyusun beberapa tahapan pengelolaan keuangan bisnis yang perlu kamu perhatikan untuk mengembangkan manajemen keuangan yang efektif. Apa saja? Yuk, kita bahas satu per satu dan cari tahu bagaimana mengimplementasikannya dalam bisnis!
- Tetapkan tujuan keuangan
Menetapkan tujuan keuangan merupakan langkah awal dalam mengelola keuangan bisnis. Tujuan yang dibuat harus memenuhi indikator SMART, yaitu Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound atau spesifik, terukur, realistis dan dapat dicapai, relevan dengan situasi yang ada, serta memiliki jangka waktu yang jelas.
Tujuan yang teridentifikasi dengan baik dapat membuatmu lebih terarah dalam mengelola keuangan bisnis dan dapat meningkatkan peluang dalam mencapai target keuanganmu. Semakin detail tujuan yang kamu buat, akan semakin mudah bagimu untuk memvisualisasikan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Buat perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan sangat penting bagi UMKM untuk mengelola arus kas bisnis dengan lebih terstruktur dan efisien. Dengan perencanaan keuangan yang baik, pelaku UMKM dapat mengatur sumber daya, pendapatan, aset, dan modal kerja dengan lebih efektif, secara otomatis juga akan membantu menghindari bisnis dari pemborosan sehingga dapat memaksimalkan penggunaan dana yang tersedia.
Untuk itu, terdapat tiga cara dalam perencanaan keuangan, yaitu dengan mengumpulkan data relevan, menganalisis data, serta mengembangkan rencana.
Mengumpulkan data relevan, bisa dimulai dengan merencanakan pendapatan bisnismu dengan melakukan perhitungan estimasi pendapatan yang diharapkan dari penjualan dan juga pengeluaran untuk biaya operasional bisnismu.
Kemudian, data yang dikumpulkan dianalisis untuk mendapatkan gambaran apakah arus kas bisnismu mengalami surplus dengan perhitungan nilai investasi.
Jika ada surplus, pertimbangkan untuk menginvestasikan kelebihan dana tersebut kembali ke bisnis namun, jika terdapat defisit, identifikasi area-area pengeluaran yang dapat dikurangi.
Terakhir, Anda bisa mengembangkan rencana berdasarkan hasil analisis data untuk meningkatkan surplus bisnismu. Rencana tersebut termasuk langkah-langkah seperti mencari bahan baku yang lebih murah untuk menekan biaya, melakukan tinjauan terhadap aktivitas operasional, serta menambah kapasitas bisnis untuk meningkatkan pendapatan.
Dengan mengembangkan rencana yang jelas dan terperinci, kamu akan memiliki panduan yang dapat membantu bisnis mencapai tujuan keuangan yang lebih baik.
3. Eksekusi dan monitor keuangan
Perencanaan hanyalah sebuah rencana yang akan sia-sia jika tidak diikuti dengan eksekusi yang tepat. Pastikan pelaksanaan rencana keuangan konsisten dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dibuat, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Selain eksekusi, penting untuk secara rutin mengawasi dan memantau kinerja keuangan bisnis, termasuk pendapatan, biaya, dan profitabilitas agar kamu dapat menjaga keseimbangan keuangan dan memaksimalkan peluang keberhasilan mencapai tujuan keuangan.
Chief Executive Officer KomerceNofi Bayu Darmawan mengatakan, banyak UMKM di berbagai daerah yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki potensi besar untuk bertumbuh, memenuhi kebutuhan pelanggan yang kian beragam, serta meningkatkan perekonomian bangsa.
“Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung potensi tersebut dengan memberikan pengetahuan yang diperlukan UMKM agar dapat secara bijaksana mengelola keuangan bisnis mereka, salah satunya melalui kolaborasi dalam Kedai Belajar DBS yang kini sudah memasuki tahun kedua,” katanya, dikutip Senin (9/10).
Baca juga: Menteri Teten Beberkan Pemicu UMKM Lokal Kalah Saing Berujung ‘Mati’
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS IndonesiaMona Monika menambahkan, Kedai Belajar DBS merupakan bagian dari pilar ketiga keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yaitu Impact Beyond Banking, yang menunjukkan komitmen bank dalam memberikan dampak positif yang lebih luas.
“Selain memberikan edukasi terkait pengelolaan keuangan, kami juga ingin para pelaku usaha dapat lebih memahami bahwa modal usaha bisa didapatkan melalui berbagai sumber,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama