Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tren penguatan dalam sepekan sebesar 1,02 persen atau plus 74 poin ke level 7.327 dengan net buy asing sebesar Rp1,3 triliun pada akhir perdagangan Jumat (12/7).
Equity Analis Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi mengimbau para trader untuk memerhatikan sejumlah sentimen, antara lain data pertumbuhan ekonomi China dan data lainnya, neraca dagang Indonesia, dan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang berpotensi terjadi pada perdagangan pekan ini 15-19 Juli 2024.
Ia menjelaskan pada Senin (15/7) waktu Indonesia, China akan merilis data Gross Domestic Product (GDP)-nya untuk kuartal II yang diperkirakan akan turun ke 5,1 persen yoy dari kuartal I di angka 5,3 persen yoy.
Baca juga: Morgan Stanley dan HSBC Turunkan Rating Pasar Saham RI, Ini yang Bakal Dilakukan OJK
Selain itu, China juga akan merilis data lainnya seperti Industrial Production Juni 2024 yang diperkirakan akan hanya tumbuh 5 persen yoy dari angka tersebut turun dari level sebelumnya di 5,6 persen yoy, serta retail sales yang diperkirakan tumbuh 3,3 persen yoy dari sebelumnya di level 3,7 persen yoy.
“Pelemahan ekonomi China akan menjadi sentimen untuk ekonomi Indonesia atau IHSG terutama sektor komoditas yang mayoritas diekspor ke China. Di sisi lain juga ekonomi domestik sedang menunggu kebijakan The Fed untuk menurunkan suku bunganya di bulan September nanti, yang jika nanti dapat terealisasi tentu akan meringankan beban ekonomi domestik,” ucap Imam dalam risetnya dikutip, 15 Juli 2024.
Lalu, sentimen berikutnya datang dari neraca dagang Indonesia yang akan dirilis pekan ini, dengan konsensus memperkirakan akan naik USD2,98 miliar dari periode sebelumnya USD2,93 miliar.
Baca juga: Optimalkan Investasi, BEI Luncurkan Indeks IDX Cyclical Economy 30
“Menariknya, rilis data ini akan dibayangi oleh sentimen negatif dari pelemahan ekonomi China karena merupakan negara dengan porsi ekspor terbesar dengan porsi 22,63 persen berdasarkan data BPS Mei 2024,” imbuhnya.
Adapun terkait sentimen suku bunga BI, pada Rabu pekan ini BI akan merilis kebijakan moneter untuk menetapkan suku bunga dan diperkirakan akan menahan suku bunganya di 6,25 persen. BI juga akan memantau bagaimana kebijakan The Fed di September nanti. (*)
Editor: Galih Pratama