Silicon Valley Bank Bankrut, Pendiri Startup Sulit Gaji Karyawan

Silicon Valley Bank Bankrut, Pendiri Startup Sulit Gaji Karyawan

Jakarta – Tumbangnya Silicon Valley Bank (SVB) akibat krisis modal, telah berdampak langsung kepada pendiri perusahan startup, lantaran mereka kesulitan membayar gaji karyawannya karena tidak bisa mengakses status modal mereka.

Pasalnya, regulator California memutuskan untuk menutup akses serta menyita aset sang pemberi pinjaman bagi banyak perusahaan rintisan dunia pada Jumat (10/3/2023).

Salah satunya, pendiri perusahaan perawatan rambut Rebundle bernama Ciara May. Perusahaan yang berbasis di St. Louis telah bergabung dengan (SVB) sejak tahun 2020.

SVB sendiri menjadi satu-satunya bank yang digunakan oleh perusahaanya. Di mana, ada lebih dari US$250.000 di akun. Tentu saja, dirinya khawatir karena tidak bisa membayar gaji karyawan.

Lainnya, pendiri aplikasi jaringan Kabila yang berbasis di Atlanta juga menghawatirkan tentang dana nasbah yang masih tersangkut di pihak SVB.

“Dana itu segalanya bagi kami karena hanya itu yang kami punya,” katanya dikutip Tech Crunch, 13 Maret 2023.

Dirinya pun mulai berpikir keras bagaimana membayar biaya operasional di perusahaannya, apabila uangnya tersangkut di sana.

“Jika tetap macet seperti ini, bisa menimbulkan masalah bagi Kabila, terutama jika harus membayar gaji karyawan secara penuh,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, tumbangnya SVB bermula pada saat Federal Reserve (The Fed) menaikan suku bunga tahun lalu dalam menekan laju inflasi.

Alih-alih menekan inflasi, hal tersebut justu menyebabkan naiknya biaya pinjaman hingga melemahkan momentum saham teknologi yang selama ini menguntungkan pihak SVB.

Suku bunga tinggi juga menurunkan nilai obligasi jangka panjang SVB dan bank lain selama era suku bunga rendah dan mendekati nol.

Portofolio obligasi SVB senilai US$21 miliar menghasilkan rata-rata 1,79%, imbal hasil Treasury 10 tahun saat ini adalah sekitar 3,9%. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News