News Update

Sigit Pramono: OJK Harus Terpercaya dan Independen

MASA depan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan berada di pundak Sigit Pramono atau Wimboh Santoso, kedua nama yang menjadi kandidat Ketua Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 menggantikan Muliaman D Hadad.

Ketika diminta konfirmasi mengenai peluangnya menjadi Ketua Dewan Komisioner OJK, Sigit Pramono menjawab diplomatis. “Siapapun yang terpilih menjadi Ketua Dewan Komisaris OJK, dia harus independen, karena OJK tidak boleh gagal melakukan fungsinya,” ujarnya kepada Infobank (3/5). Karena fungsinya yang sangat besar dan strategis, Sigit Pramono miliki visi untuk menjadikan OJK harus menjadi otoritas keuangan yang terpercaya, profesional dan mampu mensejahterakan bangsa.

Menurut Sigit, industri keuangan nasional memiliki banyak tantangan. Misalnya di sektor perbankan, di mana 20 persen bank menguasai 80 persen aset perbankan sehingga harus mendapatkan perhatian lebih dalam hal pengawasan. Tantangan lain perbankan adalah peningkatan kapasitas perbankan dalam penyaluran kredit harus diiiringi dengan tambahan modal untuk memenuhi jadwal Basel III, serta bagaimana membangun BPR yang memiliki katakteristik berbada serta perbankan syariah yang membutuhkan terobosan karena market sharenya masih di bawah 5 persen.

Sigit juga mengindentifikasi tantangan sektor pasar modal dan institusi keuangan non bank (IKNB). Menurutnya, pasar modal Indonesia masih sangat kecil sehingga daya saing Indonesia masih dipersepsikan di bawah negara-negara ASEAN lainnya. “Di Indonesia juga jumlah investor hanya 536 ribu per akhir 2016, kurang dari 1 persen dari jumlah penduduk. Di Malaysia sudah 20 persen dan Singapura 30 persen dari penduduknya,” jelas Sigit.

Sedangkan IKNB seperti asuransi dan multifinance, diperlukan pengawasan yang lebih ketat dan efektif sekaligus memperkuat aspek perlindungan konsumen. “IKNB seperti lembaga pembiayaan sering terjebak pada pemberian kredit konsumtif yang merupakan perluasan kredit perbankan seperti kredit sepeda motor dan mobil, masih kurang menggerakan sektor produktif,” imbuhnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Page: 1 2

Paulus Yoga

Recent Posts

Mantan Gubernur BI Wanti-Wanti Risiko Fiskal, Pelaku Keuangan Diminta Waspada

Poin Penting Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menekankan peran CEO sektor keuangan untuk… Read More

11 mins ago

Ignasius Jonan: Pemimpin Lembaga Keuangan Wajib Utamakan Isu Lingkungan

Poin Penting Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan isu lingkungan, ESG, dan green finance bukan… Read More

34 mins ago

AFTECH Resmikan Kode Etik Terintegrasi 2025, Perkuat Tata Kelola Fintech

Poin Penting AFTECH mengesahkan Kode Etik Terintegrasi 2025 sebagai upaya memperkuat integritas, tata kelola, dan… Read More

2 hours ago

Matinya Meritokrasi Dinilai Picu Korupsi dan Inkompetensi

Poin Penting Ketiadaan meritokrasi disebut menggerus kualitas kepemimpinan, karena jabatan berpotensi menjadi komoditas, bukan hasil… Read More

2 hours ago

Agentic AI, Kemudahan Terbaru

Oleh Krisna Wijaya, Honorable Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) SECARA definisi, menurut Cole Stryker… Read More

2 hours ago

Ketua Perbanas Ungkap Banyak Negara ASEAN Ingin Miliki Bisnis Bank di Indonesia

Poin Penting Bank-bank ASEAN tertarik masuk Indonesia karena Net Interest Margin (NIM) perbankan masih tinggi… Read More

2 hours ago