Jakarta – Sebentar lagi warga Indonesia bisa bertransaksi menggunakan QRIS di China. Layanan pembayaran lintas negara ini ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir 2025.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta mengatakan, hal tersebut menyusul dimulainya tahap uji coba (sandboxing) sejak 17 Agustus 2025.
“QRIS dengan Tiongkok memang dari awal tanggal 17 Agustus itu kita memang sandboxing ya. Nah jadi mudah-mudahan insyaallah akhir tahun kita bisa implementasi yang QR Indonesia Tiongkok dua sisi, baik inbound maupun outbound,” ungkap Filianingsih dalam RDG, dikutip, Kamis, 21 Agustus 2025.
Baca juga: Kado HUT RI ke-80, QRIS Kini Bisa Digunakan di Jepang
Filianingsih menjelaskan, proses integrasi QRIS dengan China sudah melalui berbagai tahapan, mulai dari penandatanganan nota kesepahaman antarbank sentral, kesepakatan antarindustri, pengembangan sistem, hingga uji coba.
“Jadi bukan telat karena ada tahapan kalau kita mau lakukan QRIS cross border itu ada tahapan MoU dulu antara Bank Sentral, lalu antara industrinya, setelah itu pengembangan interlinking, lalu baru uji coba sandbox. Nah ini pada tahapan terakhir uji coba sandbox dan setelah itu kita implementasi,” paparnya.
Baca juga: BI: Transaksi QRIS Tembus Rp579 Triliun hingga Juni 2025
Adapun, saat ini, Indonesia telah terkoneksi dengan dua ekosistem pembayaran digital terbesar di China melalui empat switching. Kedua ekosistem tersebut menguasai sekitar 88 persen pangsa pengguna dan 80 persen pangsa merchant.
“Saat ini koneksi dengan switching, empat switching kita dengan UnionPay International (UPI) dengan dua ekosistem yang dominan di Tiongkok,” ungkapnya. (*)
Editor: Yulian Saputra









