Jakarta – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso mengungkapkan, pembayaran dividen tahun buku 2024 bagi para pemegang saham, termasuk negara, akan segera dilunasi.
Sunarso mengatakan bahwa pelunasan dividen akan dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BRI, yang dijadwalkan berlangsung pada Maret 2025 mendatang.
Sunarso juga mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, BRI telah menyetorkan pajak sebesar Rp90,4 triliun. Selain itu, BRI telah menyetorkan pajak sebesar Rp20,33 triliun. Dari jumlah tersebut, negara menerima Rp10,88 triliun, sementara pemegang saham publik memperoleh Rp9,45 triliun.
“Kami sudah mencicil bayar dividennya dari porsi negara Rp10,8 triliun. Saya pamerin ini di depan Bu Menteri Keuangan. Ini baru melakukan, nanti masih ada pelunasannya setelah RUPS,” ujar Sunarso dalam acara BRI UMKM Export 2025, Kamis, 30 Januari 2025.
Baca juga: Sri Mulyani Pangkas Anggaran K/L Rp256,1 T Respons Inpres Prabowo, Ini Detailnya
Baca juga: Bos BRI Borong 210 Ribu Saham Perseroan, Rogoh Kocek Segini
Sebelumnya, BRI telah membayarkan dividen interim sebesar Rp135 per lembar saham dengan total nilai mencapai Rp20,33 triliun pada Rabu, 15 Januari 2025.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa keputusan pembagian dividen ini merupakan wujud nyata dari dedikasi perseroan untuk memberikan keuntungan berkelanjutan bagi para pemegang saham.
“Langkah ini juga mencerminkan keyakinan BRI terhadap fundamental bisnis yang kuat serta prospek pertumbuhan yang menjanjikan di masa depan,” kata Sunarso dikutip, 15 Januari 2025.
Komitmen BRI dalam Memberikan Nilai Tambah bagi Pemegang Saham
Sunarso menegaskan bahwa keputusan pembagian dividen interim ini merupakan bukti nyata komitmen BRI dalam memberikan keuntungan berkelanjutan bagi para pemegang saham.
“Ini adalah wujud pembuktian bahwa BRI berkomitmen untuk meng-create value dan memberikan keuntungan nyata kepada pemegang saham, terutama bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas,” tambah Sunarso.
Baca juga: Bro, Ternyata, Oh Ternyata Indonesia Bukan Negara Kaya Sumber Daya Alam
Dalam struktur kepemilikan saham BRI, diketahui bahwa negara menguasai 53,19 persen saham atau setara dengan 80,61 miliar lembar saham perseroan. Sisanya sebesar 46,81 persen atau setara dengan 70,95 miliar lembar saham dimiliki oleh publik.
Dengan demikian, dari total dividen interim Rp20,33 triliun, negara menerima Rp10,88 triliun, sementara pemegang saham publik mendapatkan Rp9,45 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra