Jakarta — Setelah tersengat Silicon Valley Bank (SVB) effect yang membuat saham-saham bank RI terjun bebas di penutupan perdagangan kemarin, pagi ini mereka rebound. Saham-saham bank menghijau bak cendol.
Berdasarkan pantau The Asian Research Rabu (25/3) pagi, market dibuka dengan optimistis. Indeks Harga Saham Gabungan dibuka di angka 6.641,81 langsung terbang ke posisi 6.709,86. Semua sektor juga menghijau, tanpa kecuali.
Sektor transportasi yang kemarin terjun paling dalam, -3,93%, pagi ini menguat 0,67%. Demikian juga sektor teknologi terdongkrak 0,59% dari -3,07%.
Pun sektor finansial. Kemarin terjerembab di -2,16% kini menguat 0,46%. Benar kata Mikail Mo, peneliti The Asian Institute for Capital Market and Invesment, bahwa penurunan saham kemarin sifatnya efek psikologis saja.
“Penurunan saham bank-bank hanya bersifat temporer dan psikologis yang berlebihan, karena fundamental bank-bank di Indonesia relatif kuat,” ujar Mikail Mo kepada AsianPost.ID.
Benar juga OJK, bahwa bank-bank di Indonesia dari sisi likuiditas juga lebih dari memadai. Bahkan, sejumlah bank juga kuat dari sisi permodalan. Dan, lebih penting dari itu bank-bank di Indonesia tidak terkonsentrasi di perushaan start up.
”Ini hanya tenporer dan ketakutan secara psikologis yang berlebihan. Saatnya beli saham bank,” tambah Mikail Mo
Bank-bank anggota BEI sepertinya tak peduli dengan SVB effect dengan menunjukkan power mereka di perdagangan pagi ini. Tercatat, dari 42 emiten bank, pagi ini hanya 10 bank yang sahamnya masih memerah.
Seperti diketahui, efek kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB effect) mulai merembet ke industri perbankan nasional. Ada 24 bank nasional yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sahamnya terjungkal.
Berdasarkan pantauan The Asian Post Research, pada penutupan perdagangan hari Selasa (14/3), pukul 15.00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas. Anjlok 2,14% atau 145,15 poin dari pembukaan 6.786,67 ke penutupan 6.641,81. Darto W.