Tiang listrik terlihat di dekat pagar Israel-Gaza di sisi Israel pada 3 Juli 2024. (foto: istimewa)
Jakarta – Israel mengumumkan akan memutus pasokan listrik ke Gaza saat perundingan rencana gencatan senjata baru.
Menteri Energi Israel Eli Cohen telah memerintahkan penghentian segera pasokan listrik ke Gaza, yang mengancam berfungsinya pabrik desalinasi di tengah kekurangan bantuan yang sedang berlangsung di bulan suci Ramadan.
Dalam sebuah posting di X, Cohen mengatakan bahwa ia telah menandatangani perintah untuk menghentikan listrik ke Jalur Gaza segera,” dinukil laman Al Jazeera, Senin, 10 Maret 2025.
“Cukup dengan pembicaraan, saatnya bertindak!” tambahnya.
Baca juga : Gerakan Boikot Produk Diduga Terafiliasi Israel jadi Momentum Kebangkitan Brand Lokal
Pengumuman pada Minggu itu, muncul lebih dari sepekan setelah Israel menghentikan semua pasokan barang ke wilayah tersebut bagi lebih dari dua juta orang setelah mengingkari kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri perang Gaza selama 15 bulan.
Hampir 50.000 warga Palestina telah tewas dan sebagian besar wilayah Gaza telah berubah menjadi puing-puing setelah pemboman Israel yang tiada henti.
Sementara itu, Israel ingin memperpanjang fase pertama dari kesepakatan tiga fase tersebut, sementara kelompok Hamas ingin kesepakatan tersebut beralih ke fase dua, sebagaimana yang awalnya disetujui oleh kedua belah pihak.
Para analis mengatakan penolakan Israel untuk memasuki fase dua menunjukkan keengganannya untuk menarik pasukannya dari Koridor Philadelphia, sebidang tanah sempit yang memisahkan Gaza dari Mesir.
“Kami mengutuk keras keputusan pendudukan untuk memutus aliran listrik ke Gaza, setelah merampas makanan, obat-obatan, dan air,” kata Ezzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Relokasi Warga Gaza ke Indonesia Dinilai Hanya Perkuat Pendudukan Israel
Sementara itu, kelompok bantuan dan pegiat hak asasi manusia menuduh Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan melanggar hukum humaniter internasional karena memutus bantuan.
Warga di Gaza berjuang untuk mendapatkan roti dan kebutuhan pokok karena blokade total Israel telah memaksa penutupan beberapa toko roti dan toko.
Hind Khoudary dari Al Jazeera, melaporkan dari Kota Gaza, mengatakan bahwa meskipun serangan udara yang menghancurkan di Gaza telah berakhir, warga sipil terus menderita karena blokade Israel selama lebih dari satu minggu.
“Banyak warga Palestina tidak dapat membeli produk-produk ini, dan sebagian besar penduduk Gaza saat ini bergantung pada bantuan pangan.
“Makanan, air, dan listrik, semua aspek kehidupan Palestina dipengaruhi oleh tindakan Israel,” kata Khoudary, seraya menambahkan bahwa situasi di lapangan masih “mengerikan”.
Hamas telah berulang kali menyerukan dimulainya segera perundingan mengenai fase kedua gencatan senjata. Seorang sumber Hamas menyatakan pada hari Minggu bahwa delegasinya kini telah berangkat ke Doha, Qatar setelah melakukan pembicaraan di Kairo, Mesir.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan mengirim delegasi ke Doha pada Senin (10/3).
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More