Makassar–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah sebesar Rp10 triliun.
Perseroan menyerahkan fasilitas KUR BRI kepada debitor yang ke 600 ribu pada hari ini. “Rata-rata setiap harinya Bank BRI merealisasikan KUR untuk 10.000 debitor. Angka ini merupakan prestasi tertinggi yang pernah dicapai oleh lembaga perbankan,” ujar Corporate Secretary Bank BRI, Hari Siaga di Makassar, Kamis, 26 November 2015.
Ia mengklaim jumlah debitor tersebut dicapai perseroan hanya dalam tempo tiga bulan sejak kick-off program KUR tahun ini yang dimulai pada 18 Agustus. Menurut Hari, penyaluran KUR Bank BRI telah menembus angka Rp10 Triliun.
Pemerintah sendiri menargetkan penyaluran KUR senilai Rp30 triliun di tahun ini. BRI memiliki target KUR senilai Rp21,4 triliun yang terdiri dari Rp17 triliun untuk KUR mikro, Rp4 triliun untuk KUR ritel, dan Rp400 miliar untuk KUR Tenaga Kerja Indonesia.
“Ini juga angka terbesar jika dibandingkan dengan bank penyalur kredit lainnya, Kami optimis penyaluran KUR BRI di akhir tahun akan menembus angka Rp12 triliun,” tukasnya.
Dari aspek sektor usaha, penyaluran KUR sebesar Rp10 Triliun yang sudah dicapai Bank BRI ini disalurkan kepada sektor pertanian (on farm) sebesar 21%, perikanan (on farm) dan industri pengolahan sebesar 10%, dan sisanya yang 69% disalurkan dalam sektor perdagangan terkait pertanian, perikanan dan hasil pengolahan.
Pencapaian yang tinggi dihasilkan oleh lebih dari 8.000 tenaga pemasar khusus KUR yang ada di 19 wilayah kerja Kantor Wilayah BRI di seluruh Indonesia. Dalam rencana Bank BRI, jumlah tenaga pemasar ini akan ditingkatkan menjadi minimal 10.000 orang untuk mendukung pencapaian penyaluran KUR BRI yang lebih tinggi di tahun 2016.
“Apalagi pemerintah telah menyampaikan, bahwa target penyaluran KUR 2016 akan ditingkatkan menjadi sebesar Rp100 Triliun,” ucap Hari.
Terkait penyediaan tenaga pemasar ini, Bank BRI melakukan inovasi atau terobosan yang menarik. Perseroan merekrut tenaga pemasar baru yang berasal dari anak pedagang pasar di masing-masing daerah. “Mereka kita jadikan ujung tombak bagi pemasaran KUR di lingkungan pasar di mana mereka biasa beraktivitas,” kata Hari.
Menurutnya, inovasi perekrutan tenaga kerja dengan sumber daya anak pedagang pasar ini didasari pertimbangan bahwa mereka sangat memahami kondisi usaha dan kondisi psikologis para pedagang pasar, paham akan kebutuhan riil para pelaku ekonomi di pasar, dan merupakan putra daerah yang paham akan kultur atau budaya daerah yang bersangkutan.
“Keuntungan lain merekrut mereka adalah, mereka dan keluarganya bisa menjadi perekomendasi yang tepat atas permohonan para pedagang di pasar, karena mereka lebih lama mengenal karakter-karakter para pedagang pasar yang mengajukan permohonan kredit,” tutup Hari. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More