Seminar KAGAMA-MBA Bahas Ekonomi Hijau Menuju Indonesia Emas 2045

Seminar KAGAMA-MBA Bahas Ekonomi Hijau Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada – Master of Business Administration (KAGAMA-MBA) sukses menyelenggarakan seminar bertajuk “Implementasi Prinsip Ekonomi Hijau untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045” di Grand Ballroom Lantai 6, Menara BNI Pejompongan, Jakarta, 23 November 2024.   

Ketua Umum KAGAMA-MBA Tri Andayani S.E., M.M. menegaskan pentingnya transformasi menuju ekonomi hijau.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Prinsip ekonomi hijau adalah solusi yang memungkinkan kita untuk mencapai kedua tujuan tersebut secara bersamaan,” ujarnya dikutip 25 November 2024.

Di kesempatan yang sama, Mucharom selaku Direktur Human Capital dan Compliance BNI yang menyampaikan senang bisa menjadi bagian penting dari terselenggaranya acara seminar ini.

“Kami selalu merespons positif pembahasan penting terkait isu global, termasuk seminar yang diselenggarakan oleh KAGAMA-MBA saat ini, semoga dukungan dari BNI semakin mempererat hubungan dengan KAGAMA-MBA dan seluruh alumni UGM pada umumnya,” ujarnya.

Baca juga: Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Pada sesi keynote speaker disampaikan oleh Dirgayuza Setiawan, M.Sc. editor buku “Strategi Transformasi Bangsa” yaitu salah satu buku dari Presiden Prabowo Subianto.

Dalam paparannya, Dirgayuza menekankan bahwa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, Indonesia harus fokus pada keberlanjutan dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam.

“Kita tidak bisa hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi yang cepat, tetapi juga harus memperhatikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan,” tegasnya.

Beberapa narasumber juga hadir dalam sesi diskusi panel, yaitu Wono Budi Tjahyonoselaku Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Warsono selaku Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, dan Maya Lynn selaku Chairperson Generasi Energi Bersih.

Ketiga narasumber memberikan presentasi yang menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung implementasi prinsip ekonomi hijau di Indonesia.

Diskusi panel yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA., selaku Direktur MBA UGM Kampus Jakarta ini, berhasil mengupas tuntas berbagai tantangan dan peluang dalam implementasi ekonomi hijaudi Indonesia.

Panelis sepakat bahwa penerapan prinsip-prinsip ekonomi hijau bukan hanya penting untuk pelestarian lingkungan, tetapi juga sebagai strategi bisnis yang dapat meningkatkan daya saing industri nasional.

Para peserta seminar menunjukkan antusiasme yang tinggi selama sesi tanya jawab, terkait langkah konkret yang dapat diambil oleh sektor bisnis dan pemerintah untuk mendorong ekonomi hijau.

Dalam kesempatan ini, KAGAMA-MBA juga memperkenalkan logo baru mereka sebagai simbol transformasi dan semangat baru untuk menghadapi tantangan masa depan. Logo ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan yang diusung oleh organisasi.

Baca juga: PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Di akhir acara, Tri Andayani juga menyampaikan kepada awak media, harapannya agar seminar ini menjadi langkah awal dalam gerakan bersama menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Semoga hasil diskusi kita hari ini bisa menjadi rekomendasi yang dapat diterapkan oleh berbagai sektor untuk mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

Dengan sinergi dari berbagai pihak, harapannya Indonesia dapat mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan, mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News