International Seminar merupakan acara pertama dari ketiga acara utama dalam The 15th Economix. Tahun ini, seminar The 15th Economix mengangkat tema besar “The Resurgence of Neo-Protectionism: A Changing World”. Neo-proteksionisme, yaitu kecenderungan untuk membatasi perdagangan dalam konteks ekonomi saat ini, merupakan kebijakan ekonomi yang mulai banyak dilakukan oleh berbagai negara. Tren ini berdampak pada perdagangan global dan juga memengaruhi berbagai sektor. Pembahasan mengenai neo-proteksionisme pada seminar ini dibagi menjadi tiga sesi, yaitu Keynote Session, 1st Session, dan 2nd Session, dimana masing-masing memfokuskan pada aspek yang berbeda.
The 15th Economix International Seminar diisi oleh pembicara-pembicara ternama dari berbagai latar belakang yang bersentuhan dengan topik neo-proteksionisme, baik akademisi, birokrat maupun pengusaha. Keynote Session tahun ini diisi oleh dua pembicara yang terkemuka dalam bidang ekonomi, yaitu Dr. Chatib Basri, S.E., M.Ec. sebagai Menteri Keuangan periode 2013-2014, dan Prof. Suahasil Nazara, S.E., M.Sc., Ph.D sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal di Kementerian Keuangan. 1st Session yang membahas dari perspektif regional menghadiri Javier Lopéz Gonzaléz, Ph.D dari OECD dan Prof. Makarim Wibisono sebagai mantan Duta Besar Luar Biasa Indonesia dan birokrat ASEAN. Setelah itu, 2nd Session dengan fokus pada industri mengundang Ben Shepherd, Ph.D dari Developing Trade Consultants di New York dan Stephanus Paulus Lumintang sebagai Presiden Direktur PT. Bursa Berjangka Jakarta.
Seminar ini disenggelarakan pada hari Senin, 13 November 2017 dari pukul 08.00 WIB di Auditorium Soeria Atmaja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok. Tiket dari seminar ini dijual pada harga Rp50.000 untuk mahasiswa FEB UI dan Rp75.000 untuk umum dan pembelian on the spot. Tiket ini sudah mencakup seminar kit dan makan siang. Untuk info lebih lanjut mengenai 15th Economix dapat mengunjungi websitenya di www.economix-febui.com, atau melalui Official Twitter Account 15th Economix (@EconomixFEBUI).