Kondisi makro ekonomi nasional yang kurang mendukung telah berdampak kepada bisnis Danamon. Rezkiana Nisaputra
Jakarta–PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mencatatkan laba bersih setelah pajak di sepanjang Semester I 2015 sebesar Rp1,25 triliun atau menurun 16% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya diperiode yang sama yakni Rp1,48 triliun.
Direktur Utama Bank Danamon, Sng Seow Wah mengatakan, kondisi makroekonomi yang menantang di sepanjang Semester I 2015 telah berdampak besar kepada bisnis Danamon, sehingga laba bersih perseroan mengalami penurunan hingga 16% menjadi Rp1,25 triliun.
Kendati demikian pendanaan perseroan terus mengalami peningkatan. Tercatat, Giro dan tabungan tumbuh 13% menjadi Rp55,2 triliun dari Rp48,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sementara pertumbuhan giro sebesar 20% menjadi Rp23,4 triliun dan tabungan tumbuh 8% menjadi Rp31,8 triliun.
“Untuk Komposisi CASA Danamin meningkat jadi 46% dari total dana pihak ketiga (DPK) dibandingkan pada tahun lalu yakni 44%. Pada Deposito ikut naik 7% menjadi Rp65,9 triliun,” ujar Sng Seow Wah di Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015.
Sedangkan total pendanaan Danamon termasuk CASA, deposito dan dan jangka panjang, lanjut dia, mengalami pertumbuhan 8% menjadi Rp147,4 triliun. Lalu untuk pertumbuhan pada komposisi CASA menurunkan biaya dana (cost of fund) menjadi 6,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,3%.
“Pendanaan kami terus membaik, memastikan tingkat likuiditas yang tinggi,” tutup Sng Seow Wah. (*)
@rezki_saputra