Penyaluran kredit di kuartal II tahun ini, diperkiraka BNI hanya tumbuh 11% secara setahunan atau melambat bila dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar 15,7%. Rezkiana Nisaputra
Jakarta–Di tengah pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat, ikut berdampak kepada bisnis perbankan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengaku, kondisi ini telah menyebabkan pertumbuhan kredit di sepanjang Semester I 2015 mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni di Jakarta, Senin, 13 Juli 2015. Menurutnya, pertumbuhan kredit di Semester I 2015 pertumbuhan kredit BNI di perkirakan hanya tumbuh 11% atau lebih rendah bila dibandingkan tahun lalu di periode sama yang mencapai 15,7%.
“Kuartal II atau Semester I kemungkinan pertumbuhan kredit 11%, year-on-year (yoy) mungkin relatif lebih rendah,” ujar Baiquni.
Namun demikian, lanjut dia, pertumbuhan kredit di kuartal II 2015 ini diperkirakan lebih tinggi bila dibandingkan kuartal I 2015. Baiquni menyebutkan, penyaluran kredit di kuartal II tahun ini yang diperkirakan dapat tumbuh 11% tersebut, lebih tinggi bila dibandingkan kuartal I 2015 yang hanya tumbuh 9,1% menjadi Rp269,51.
“Di Semester I tahun ini, yang pasti kuartal I 2015 itu relatif lebih rendah kalau dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kuartal I kan hanya tumbuh 9%an,” tukas Baiquni.
Sejalan dengan kondisi tersebut, kata Baiquni, perseroan bakal merevisi Rencana Bisnis Bank (RBB) di 2015 khususnya pada pertumbuhan kredit yang ditargetkan sebelumnya sebesar 15%-17% pada 2015, menjadi hanya 13%-14%.
Bank BNI mencatat, sepanjang kuartal I 2015 penyaluran kredit BNI mencapai Rp269,51 triliun atau meningkat 9,1% bila dibandingkan dengan kuartal I di 2014 sebesar Rp247,12 triliun. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kredit segmen menengah yang tumbuh 27%.
Adapun komposisi kredit yang telah diberikan adalah segmen korporasi (27,1 persen), BUMN (15,1%), usaha menengah (14,6%), usaha kecil (14,1%), kredit konsumer (19,5%) dan pembiayaan perusahaan anak dan internasional 9,6%.
Sedangkan khusus kredit infrastruktur, selama kuartal I 2015, BNI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp48,5 triliun, yang disalurkan untuk proyek infrastruktur telekomunikasi, jalan tol dan konstruksi, kelistrikan, transportasi dan migas. (*)
@rezki_saputra