Pembelian bahan baku semen tambah Agung tidak begitu jauh dari lokasi pabrik. Langkah ini guna mensejahterakan warga di sekitar pabrik.
“Kita akan pikirkan mengambil dari luar, tapi beban opersionalnya jadi tinggi,” jelasnya.
Semen Indonesia sendiri menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 4% hingga 5% dibanding capaian pada tahun 2016. Sementara hingga bulan November 2016, penjualan semen perusahaan mencapai 28-29 juta ton.
Selain dari pabrik – pabrik yang sudah existing saat ini, Agung menjelaskan, bahwa pertumbuhan penjualan tersebut diharapkan dapat didukung seiring dengan beroperasinya dua pabrik baru milik perusahaan di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung VI, di Padang.
“Jika berjalan lancar, kami berharap pabrik baru Semen Indonesia di Rembang dan Indarung akan berkontribusi pada tahun depan,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga