Jakarta – Pada momen Ramadan dan Lebaran 2024, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat kenaikan jumlah transaksi uang elektronik BRIZZI kurang lebih 15 persen dibandingkan dengan rata-rata transaksi periode bulan-bulan biasanya.
Direktur Retail Funding & Distribution BRI Andrijanto mengatakan bahwa peningkatan tersebut didorong oleh penggunaan BRIZZI untuk pembayaran tol saat mudik maupun arus balik Lebaran.
“Selain itu, juga dipengaruhi oleh faktor kemudahan top up saldo BRIZZI di BRImo, serta penambahan titik akseptasi BRIZZI menjadi total kurang lebih 19.000 titik akseptasi,” ujar Andrijanto dalam keterangan resmi, Jumat, 19 April 2024.
Baca juga: Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 Persen di Kuartal I 2024
Di samping itu, pembelian kartu BRIZZI juga dipermudah melalui partner-partner kerja sama. Pada saat momen libur lebaran, tercatat jumlah kartu BRIZZI didistribusikan khusus sebanyak 15.000 kartu di sepanjang tol Sumatera dan Jawa.
BRIZZI yang menjadi medium transaksi uang elektronik ini diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang signifikan, terutama didorong oleh elektronifikasi jalan tol dan digitalisasi merchant lokal.
Jumlah pertumbuhan transaksi BRI signifikan tersebut akan terus semakin mendukung implementasi cashless society dan digitalisasi di Tanah Air. Hal tersebut menunjukkan masyarakat semakin banyak yang beralih dari transaksi tunai menjadi cash less mengingat kemudahan pembayaran yang didukung oleh teknologi digital BRI.
Baca juga: Bantu Masyarakat Transaksi Keuangan Sebagai AgenBRILink, Omzet Gerai Ponsel Ini Meningkat
“Transformasi digital yang selama ini telah dilakukan oleh perseroan berdampak nyata, dimana saat ini transaksi digital mendominasi dengan mencapai 99 persen dari total transaksi BRI. Sisanya dilakukan secara konvensional di cabang atau unit kerja BRI,” jelasnya.
BRI pun terus melanjutkan transformasi digital dengan Hybrid Bank Business Model untuk meningkatkan penetrasi layanan keuangan (financial inclusion) dan menghadirkan layanan perbankan secara lebih efektif, efisien, dan terintegrasi sesuai dengan journey literasi digital masyarakat Indonesia. (*)
Editor: Galih Pratama