Jakarta – Beberapa kandidat vaksin COVID-19 sudah berada di tahap uji klinis akhir. Akan tetapi kehadiran dan pengaruh vaksin COVID-19 pada situasi pandemi akan bergantung pada banyak faktor, seperti, tingkat efektivitas vaksin, durasi disetujui, diproduksi, dan dikirimnya vaksin, jumlah orang yang divaksinasi.
Artinya, pandemi tidak serta merta langsung berakhir saat vaksin tersedia. Mengutip situs Satgas Penanganan Covid-19, saat ini, kita tetap perlu mengutamakan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan pakai sabun) bahkan walau vaksin kelak sudah tersedia.
Seperti diketahui, pemerintah sendiri menjamin bahwa vaksin yang nanti didistribusikan ke masyarakat adalah vaksin yang lulus semua tahapan uji klinik, sehingga aman dan efektif.
Apalagi di Indonesia, ada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang melakukan pengawasan ketat terkait produksi vaksin sampai dinyatakan aman, dan imunisasi dilakukan kepada masyarakat luas.
BPOM sendiri berkomitmen melindungi kesehatan masyarakat, antara lain dengan memastikan agar standar dan persyaratan terpenuhi untuk menjamin keamanan, khasiat, dan mutu obat dan vaksin.
Setiap tahapan pengembangan obat dan vaksin diawasi dengan ketat, termasuk dengan melibatkan Tim Ahli/Komite Nasional Penilai Obat yang terdiri dari: tim ahli farmakologi, klinisi multidisiplin ilmu, kebijakan publik di bidang regulasi obat dari Perguruan Tinggi, dan pihak internal BPOM, dalam penilaian khasiat, keamanan dan mutu. (*)