Jakarta – Sektor properti mulai bergeser ke koridor timur Jakarta, yakni Bekasi, Cikarang, Karawang, hingga ke arah Subang. Pergeseran itu dikarenakan banyak proyek pembangunan infrastruktur yang dibangun pemerintah di koridor timur, sehingga bisa menopang pertumbuhan properti dan kawasan industri di daerah tersebut.
Dengan berkembangnya koridor timur Jakarta, maka banyak perusahaan properti maupun kawasan industri gencar dan berlomba-lomba untuk membangun proyek-proyeknya. Salah satunya PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), lewat anak usahanya PT Suryacipta Swadaya yang berencana melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) Kota Industri bertajuk Subang Smart and Suistanable City di Subang, Jawa Barat.
Menurut Pengamat Properti Ali Tranghanda, memang saat ini telah terjadi pergeseran bisnis properti, dari tanah Jakarta ke arah koridor timur, mulai dari Bekasi, Karawang, hingga akan terus mengarah ke Subang. Maka dari itu, proyek properti dan kawasan industri memiliki prospek yang sangat baik hingga ke daerah Subang.
“Iya, jadi memang sangat potensial sekali (pembangunan kawasan industri). Apalagi perumahan (Karawang atau Subang) disana berbasis industri yang ada saat ini,” ujar Ali kepada wartawan saat dihubungi, Kamis (23/7/2020).
Pembangunan properti dan kawasan industri yang masif ke koridor timur Jakarta ini, didorong oleh pertumbuhan infrastruktur yang sudah sangat maju hingga ke Subang.
Diberitakan sebelumnya, SSIA menargetkan dapat memulai pembangunan Kota Industri bertajuk Subang Smart and Suistanable City pada 2020 ini. Pada saat yang sama, SSIA juga akan memulai proses pre-marketing. Dengan demikian, perusahaan dapat memperoleh komitmen untuk proyek ini pada 2021.
“Saat ini, walaupun groundbreaking belum dilaksanakan, namun kami telah menerima banyak inquiry dari berbagai investor asing maupun domestik khususnya dari industri otomotif, consumer goods, medical, alat kesehatan juga dari industri berbasis IT” ungkap VP Sales dan Marketing PT Suryacipta Swadaya, Abednego Purnomo.
Subang Smart and Suistanable City dikembangkan di area seluas 2.000 hektar yang berlokasi di sisi utara dan selatan Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) dan memiliki akses langsung ke Pelabuhan Patimban serta koneksi ke Jakarta, Bandung juga koridor industri di jalan tol Jakarta – Cikampek sehingga mempermudah aksesibilitas logistik.
Kota industri ini diklaim berpotensi menjadi pusat industri setelah Cikarang (Bekasi), dan Karawang yang sudah demikian padat. SSIA akan mengembangkan sisi selatan lebih dulu pada fase pertama. (*)