Keuangan

Sektor Otomotif Lesu, Adira Finance Banting Setir

Bandung – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi tantangan penurunan sektor otomotif yang terus berlanjut.

Di tengah lesunya permintaan di pasar kendaraan bermotor, perusahaan memutuskan untuk memperluas fokusnya ke pembiayaan non-otomotif.

Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, mengungkapkan bahwa strategi ini bertujuan untuk menciptakan layanan yang lebih komprehensif bagi pelanggan.

Baca juga: Bisnis Otomotif Lesu, Adira Finance Andalkan Pembiayaan Kendaraan Listrik

Salah satu produk andalan yang diperkenalkan adalah pembiayaan multiguna dengan jaminan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

“Segmen kita sekarang lebih luas. Kalau dulu pembiayaan hanya motor, terus tambahkan mobil. Sekarang ada dana tunai, hingga alat berat,” ujar Made saat ditemui dalam Festival Pasar Rakyat (FPR) sekaligus perayaan HUT ke-34 Adira Finance di Pasar Kosambi, Bandung, Sabtu, 16 November 2024.

“Kami ingin konsumen Adira tidak perlu ke tempat lain jika membutuhkan solusi pembiayaan. Semua tersedia di Adira,” sambungnya.

Baca juga: Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Lesunya sektor otomotif yang mencatatkan penurunan hingga double digit berdampak pada mayoritas pelaku industri pembiayaan.

Namun, Adira Finance mampu menahan tekanan dengan hanya mencatatkan penurunan pembiayaan baru sebesar 9 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp27,8 triliun per Kuartal III 2024.

Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani M, menjelaskan bahwa diversifikasi pembiayaan menjadi kunci untuk meminimalkan dampak dari pelemahan di sektor otomotif, yang selama ini menyumbang 80 persen dari total pembiayaan perusahaan.

“Untungnya, penurunan kami masih single digit. Ini karena kami bisa mengimbangi dengan pembiayaan non-otomotif. Jika sektor otomotif turun 20 persen, seharusnya kami juga terdampak lebih besar. Namun, kami berhasil mengelola hal tersebut,” ungkap Gani.

Baca juga: Gegara Ini, Laba Bersih Adira Finance Turun 17 Persen jadi Rp1,1 T di September 2024

Adira Finance optimistis bahwa pembiayaan non-otomotif akan menjadi motor pertumbuhan pada tahun mendatang.

Perusahaan menargetkan porsi pembiayaan non-otomotif dapat mencapai 25-30 persen dari total portofolio pembiayaan perusahaan pada 2025.

Untuk mendukung ambisi ini, perusahaan memanfaatkan jaringan distribusi yang luas dengan lebih dari 400 cabang di seluruh Indonesia.

Selain itu, Adira Finance telah meluncurkan platform digital bernama Danadira, yang memungkinkan konsumen mendapatkan dana tunai dengan cepat dan fleksibel.

Baca juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Adira Finance Hidupkan Kembali Pasar Rakyat

Selain inovasi digital, Adira Finance terus memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah berkembang di Indonesia. Tahun ini, ekspansi dilakukan di sekitar 40 wilayah baru. Langkah ini diiringi dengan upaya revitalisasi pasar tradisional, seperti yang dilakukan di Pasar Kosambi, Bandung.

Dalam rangkaian perayaan HUT ke-34, Adira Finance juga merealisasikan program revitalisasi fisik, seperti perbaikan toilet, penanaman 50 pohon, serta penyediaan mesin pencacah sampah dan tempat sampah pilah. (*) Alfi Salima Puteri

Yulian Saputra

Recent Posts

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen RI Dukung Perdamaian Dunia

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More

1 min ago

OJK Catat Outstanding Paylater Perbankan Tembus Rp19,82 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More

5 mins ago

Perkuat Inklusi Asuransi, AAUI Targetkan Rekrut 500 Ribu Tenaga Pemasar di 2025

Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More

21 mins ago

PermataBank Bidik Bisnis Wealth Management Tumbuh Double Digit di 2025

Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More

47 mins ago

Kredit UMKM Kian Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More

2 hours ago

OJK Ungkap Dampak Negatif Perbedaan Inklusi dan Literasi Keuangan Indonesia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More

2 hours ago