Jakarta – Wisata Gunung Bromo resmi ditutup secara total akibat kebakaran hutan yang terjadi di Bukit Teletubbis Gunung Bromo, Jawa Timur, yang diduga akibat flare pada kegiatan foto prewedding.
Dilansir laman resmi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Jumat (8/9), penutupan diberlakukan sejak Rabu (6/9), pukul 10.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
“Bagi pengunjung yang telah melakukan pembelian karcis melalui booking online, dapat mengajukan reschedule saat wisata kembali dibuka. Tata cara reschedule akan diinfokan pada kesempatan berikutnya,” tulis keterangan resmi tersebut.
Baca juga: Festival Jathilan Bromo Siap Digelar Lagi, Catat Tanggalnya!
Manajemen juga mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, pelaku jasa wisata untuk menjaga kawasan TN BTS dari kebakaran hutan dengan tidak menyalakan api dan sejenisnya.
“Antara lain petasan, kembang api dan flare demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama serta melaporkan kepada petugas jika menemukan titik titik api di kawasan TN BTS,” jelasnya.
Tentu saja, penutupan wisata Gunung Bromo merugikan pihak manajemen serta pelaku jasa wisata di kawasan tersebut. Sebab, tidak ada transaksi nilai pembelian tiket sepeser pun.
Kalau sudah begitu, kira-kira berapa nilai kerugian wisata Gunung Bromo yang ditutup total bagi wisatawan?
Berdasarkan keterangan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, rata-rata kunjungan wisatawan Bromo sebanyak 1.123 per hari, periode 14-22 Agustus 2023.
“Untuk rata-rata kunjungan per hari, periode 14-22 Agustus 2023, tercatat kunjungan wisatawan sebanyak 10.105 wisatawan, atau rata-rata per hari 1.123 orang,” kata Kepala TN BTS Septi Eka Wardhani dikutip Jumat (8/9).
Baca juga: 4 Destinasi Wisata di Sekitar Tol Bocimi, Ada Suspension Bridge Terpanjang di Asia Tenggara
Balai Besar TN BTS masih melakukan pembatasan kunjungan harian di kawasan taman nasional tersebut. Per hari, jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 2.751 orang, atau tidak dibuka 100 persen sesuai total daya tampung kawasan.
Nah, harga tiket wisata Gunung Bromo pun bervariasi, tergantung hari dan kewarganegaraan pengunjung. Di mana, wisatawan harus melakukan reservasi secara online terlebih dahulu. Melansir laman resmi TN BTS sebagai berikut :
Wisatawan lokal
Hari kerja: Rp 29.000
Hari libur: Rp 34.000
Wisatawan asing
Hari kerja: Rp 220.000
Hari libur: Rp 320.000
Baca juga: Sandiaga Uno Dorong Desa Wisata RI Mendunia, Gini Caranya!
Hitungan Kerugian Wisata Bromo
Apabila penutupan kawasan wisata Bromo dilakukan selama satu pekan, maka nilai kerugian jika dihitung dari rata-rata pengunjung harian x harga tiket di hari libur mencapai Rp267 juta.
Lantas, bagaimana jika penutupan dilakukan hingga satu bulan lamanya? Bisa dipastikan nilai kerugian tersebut mencapai Rp1 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama