Jakarta – PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) akan segera melakukan penambahan modal lewat skema right issue. Proses ini ditargetkan terealisasi pada Mei mendatang. Dana hasil right issue akan digunakan untuk pengembangan bisnis, dan investasi di sektor IT, sejalan dengan transformasi digital yang sedang dilakukan KB Bukopin.
Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, saat ini proses penawaran umum terbatas (PUT) VII telah berjalan. KB Bukopin berharap mendapatkan pernyataan efektif dan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada April ini, sehingga proses transaksi perdagangan 120 miliar lembar saham baru yang diterbitkan bisa segera direalisasikan.
“Dana hasil right issue akan digunakan untuk pengembangan bisnis, termasuk membiayai investasi IT kita yang cukup besar. Ada juga untuk penyehatan aset. Masih ada beberapa yang harus kita bersihkan, sebagian akan kita gunakan untuk itu. Tapi mostly untuk pengembangan bisnis. Bisnisnya apa? Nanti akan ada banyak. Mulai dari mengembangkan SME dan wholesales. Kita juga banyak kerjasama dari sisi wholesales dengan BUMN, ada juga dengan private. Kita di SME juga banyak, termasuk KUR. Dari sisi retail banyak pengembangan seperti dari sisi mortgage, credit card dan lain-lain. Ini membutuhkan pengembangan yang cukup besar,” papar Robby di Jakarta, Jum’at, 31 Maret 2023.
Robby menambahkan, dari sisi kegiatan usaha, di kuartal pertama 2023, KB Bukopin sudah menyalurkan pembiayaan dalam jumlah besar ke sejumlah sektor strategis, termasuk lewat partisipasi di pembiayaan sindikasi untuk beberapa proyek berkelanjutan di sektor manufaktor. Sebut saja pembiayaan sebesar Rp500 miliar kepada INKA untuk mendukung operasional bisnis, termasuk untuk penyediaan angkutan transportasi uum berbasis listrik, yakni EV Bus. Perseroan juga terus memperkuat kerjasama dengan Hyundai Motor Indonesia.
Lalu, ada juga pembiayaan kepada PT Air Bersih Jakarta, dimana perseroan berpartisipasi dalam penyaluran kredit sindikasi sebesar Rp800 miliar. Di samping sektor manufaktor, pada kuartal I-2023, KB Bukopin juga mulai ekspansi ke pembiayaan di sektor tambang. Awal Maret lalu, KB Bukopin telah menyalurkan pembiayaan skema sindikasi ke Indika Energi dengan nilai mencapai US$20 juta. Ada juga beberapa inisiatif yang dijalankan di sektor SME dan ritel.
“Tidak hanya fokus pada penyaluran kredit, kami juga proaktif dalam mengumpulkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) melalui kolaborasi strategis yang dilakukan baru-baru ini, antara lain dengan Asuransi PLN, PT Inti, dan yang terbaru dengan UOB Asset Management,” kata Robby. (*) Ari Astriawan