Segera Diumumkan, Ini Profil Calon Dewan Komisioner OJK Periode 2023-2028

Segera Diumumkan, Ini Profil Calon Dewan Komisioner OJK Periode 2023-2028

Jakarta – Panitia seleksi (Pansel) pemilihan Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan (DK OJK) telah menyerahkan enam nama calon DK OJK kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun keenam nama calon yang direkomendasikan oleh Pansel kepada Presiden Jokowi di antaranya Agusman, Adi Budiarso, Budi Santoso, Hasan Fawzi, Erwin Haryono, dan Mardianto Eddiwan Danusaputro. 

Dari enam nama tersebut, hanya ada empat nama yang diserahkan Presiden Jokowi ke DPR RI, untuk selanjutnya dilakukan fit and proper test.

Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI Fathan Subch mengatakan, pihaknya telah menerima nama-nama calon DK OJK. Hanya saja, hingga saat ini informasi yang DPR terima, pihaknya belum mengetahui secara pasti nama siapa saja yang diserahkan ke DPR.

“Sampai saat ini info yang kami terima masih di meja pimpinan DPR, belum ada rapat bamus (badan musyawarah) dan belum ada penugasan ke komisi untuk fit n proper,” kata Fathan kepada infobanknews, Senin, 3 Juli 2023.

Sementara, menurut sumber Infobank, bahwa keempat nama calon Anggota DK OJK tersebut sudah ada di meja Ketua DPR RI Puan Maharani. Paling cepat kemungkinan akan diumumkan pada 5-6 Juli 2023.

Baca juga: DPR Sudah Kantongi Empat Nama Calon DK OJK Baru

Berikut Profil Calon DK OJK Periode 2023-2028

Agusman

Saat ini, Agusman aktif sebagai Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Audit Internal Bank Indonesia. Dia mengawali karier di Bank Indonesia pada 1992. Beberapa jabatan pernah diembannya, di antaranya sebagai Kepala Departemen Surveillance Sistem Keuangan (2016-2017), Kepala Departemen Komunikasi (2017-2019), hingga Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (2019).

Pria berdarah Minang ini, merupakan jebolan Universitas Andalas bidang studi akuntansi pada 1989. Dia kemudian melanjutkan studinya ke Curtin University of Technology pada 1998 dan mendapatkan gelar Master di bidang Economics dan Finance.

Tak hanya itu, pada 2006, dia berhasil merampungkan gelar Phd di bidang Banking & Finance dari Australian National University pada 2006.

Budi Santoso

Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2000 ini, pernah berkarier di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di KPK, sejumlah jabatan strategis pernah dibembannya, mulai dari penyidik, kepala secretariat pencegahan, hingga ketua komisi.

Dia juga pernah bekerja sebagai sebagai Senior Director di Kroll Singapura, Senior Manager di tim Fraud Investigation and Disputes di EY Indonesia, Direktur Pelatihan Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) Indonesia Chapter dan Board Member ACFE Singapore Chapter.

Hingga akhirnya, dia melabuhkan karier di PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia (PWC). Di perusahaan audit terbesar di dunia itu, dia menduduki jabatan strategis sebagai direktur hingga saat ini.  

Adi Budiarso

Pada 1997, pria kelahiran Salatiga, 1 September 1970 ini meraih gelar Diploma IV STAN. Kemudian, dia melanjutkan studinya di University of Southern California dan mendapatkan gelar Master of Accounting pada 2021. Sedangkan gelar Doctor of Business Administration diraih pada pada 2014 dari University of Canberra.

Adi mengawali kariernya di Kementerian Keuangan (Kemenkue) pada 1990. Kala itu, dia dipercaya sebagai pelaksana di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu. Dari situ, kariernya terus menanjak. Dia pernah mengemban sebagai Kepala Pusat Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilatera, Badan Kebijakan Fiskal dan menjabat Kepala Central Transformation Office (CTO) pada Sekretariat Jenderal, Kemenkeu pada 2014 – 2018.

Saat ini, Adi aktif  menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu.

Mardianto Eddiwan Danusaputro

Eddi, sapaan akrab Mardianto Eddiwan Danusaputro ini memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di berbagai sektor. Mulai dari barang konsumen di Procter & Gamble, konsultasi manajemen di AT Kearney dan Booz Allen Hamilton, serta jasa keuangan termasuk Morgan Stanley.

Saat ini, dia melabuhkan kariernya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dia menjabat sebagai Chief Executive Officer Mandiri Capital Indonesia (MCI), perusahaan modal ventura anak perusahaan Bank Mandiri.

Mengenai pendidikan, Eddi merupakan Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta dan memiliki gelar MBA dari Duke University, Amerika Serikat (AS), serta gelar Doktor Manajemen dari Universitas Indonesia.

Erwin Haryono

Pria kelahiran Bogor ini, berhasil menempuh pendidikan di bidang Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan Universitas Diponegoro pada 1990. Kemudian, Erwin melanjutkan pendidikan di International University of Japan dan mendapatkan gelar Master di bidang Economics International Development pada 1998.

Erwin mengawali karier di Bank Indonesia pada 1994 dan hingga saat ini, Erwin dipecaya menjabat sebagai Kepala Departemen Komunikasi sejak 2020.

Hasan Fawzi

Saat ini, pria kelahiran Purwakarta pada 27 April 1970 ini menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebelumnya, dia memulai karier di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993-1997). Kemudian, pernah mengemban tugas sebagai menjadi Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) dan Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Dari nama-nama calon DK OJK yang telah diserahkan, DPR akan memilih dua nama sebagai komisioner baru dari yang sudah ada saat ini. Yang terpilih akan mengemban tugas sebagai Kepala Eksekutif (KE) pengawas lembaga pembiayaan perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan, serta KE pengawas inovasi teknologi sektor keuangan aset keuangan digital dan aset kripto. (*)

Related Posts

News Update

Top News